Buku Saku Pembina PM
Pembina Palang Merah Remaja (PMR) adalah Wakil Kepala Sekolah, atau Guru, atau seseorang
yang ditunjuk oleh penanggung jawab Unit PMR (Kepala Sekolah, Kepala Lembaga/Pendidikan
Luar Sekolah) untuk melakukan pembinaan dan pengembangan unit dan anggota PMR. Secara
keanggotaan PMI, Pembina PMR termasuk anggota biasa yang tergabung dalam wadah TSR,
sehingga pembinaan terhadap Pembina PMR sesuai dengan pembinaan relawan.
BAKTI REMAJA
Palang Merah Remaja Indonesia
Warga Palang Merah Sedunia
Berjuang Berbakti Penuh Kasih Sayang
Untuk Rakyat Semua
Bekerja Dengan Rela Tulus Ikhlas
Untuk Yang Tertimpa Sengsara
Puji dan Puja Tidak Dikejar
Mengabdi Untuk Sesama
Putra Putri Palang Merah, Remaja Indonesia
Abdi Rakyat Sedunia, Luhur Budinya
Abdi Rakyat Sedunia, Mulia Citanya
2x
M A R S P M I
Syair : Djemalul AS
Lagu : Iskandar
Palang Merah Indonesia
Sumber Kasih Umat Manusia
Warisan Luhur Nusa dan Bangsa
Wujud Nyata Pengayom Pancasila
Gerak Juangnya Keseluruh Dunia
Mendarmakan Bakti Bagi Ampera
Tunaikan Tugas Suci, Tujuan PMI
Dipersada Bunda Pertiwi
Untuk Umat Manusia
Diseluruh Dunia
PMI Mengantarkan Jasa
HYMNE PMI
Lagu & Syair : A. Zurith Adjie
Ide dasar : Drs. H. Soetedjo, M.Si
Palang Merah Indonesia, Wujud
kepedulian nyata
Nurani yang suci, untuk mengabdi
Untuk Membantu Menolong Sesama
P … M … I …
Siaga Setiap Waktu
Berbhakti dan Mengabdi
Bagi Umat Manusia
Agar Sehat Sejahtera di Seluruh Dunia
Kiat dan Motivasi bagi para Pembina PMRKiat dan Motivasi bagi para Pembina PMR
îSelalu koordinasikan sebelum melaksanakan kegiatan dengan semua pihak termasuk orang
tua anggota PMR, pihak sekolah, markas cabang dan komponen lain.
Dampingi mereka (anggota PMR) dalam setiap melakukan aktifitas .
Dengarkan mereka.
Jadilah Pembina PMR dengan sepenuh hati, bukan karena semata-mata melaksanakan
perintah dari pimpinan. Ingat!!!, membina dengan keikhlasan dan ketulusan hati adalah
suatu ibadah.
Evaluasi
untuk mengetahui :
Apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak ?
Apakah kendala-kendala yang didapat selama proses kegiatan berlangsung ?
Apakah semua anggota PMR terlibat secara maksimal ?
Kemudian dicarikan solusi untuk pengembangan kegiatan selanjutnya
Yang dilakukan:
1. Bersama dengan markas cabang dan pembina PMR dari unit lain membuat alat dan menentukan
metode evaluasi
2. Membuat jadwal evaluasi
3. Menyusun rekomendasi pembinaan dan pengembangan PMR kedepan
4. Mengirimkan hasil pemantauan,evaluasi, dan pelaporan kepada markas cabang, penanggung
jawab unit PMR sekolah/luar sekolah, dan pihak terkait
Pemantauan
Memantau kegiatan secara berkala terhadap segala aktivitas anggota PMR yang telah melaksanakan
tugas.
Salah satu pendekatan yang dianjurkan untuk melakukan pemantauan adalah dengan meluangkan
waktu untuk mendampingi anggota PMR dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatannya.
Alat pemantauan
a. Kerangka acuan/program kerja
b. Laporan kegiatan
c. Laporan keuangan
d. Dokumetasi kegiatan
e. Data keanggotaan
Pembina PMR dalam Pengakuan dan Penghargaan
Peran Pembina PMR adalah memotivasi mereka agar tetap bersama dengan PMI, memberikan rasa
bangga dan kesadaran akan kualitasnya serta meningkatkan kepercayaan diri dan komitmen dalam
peningkatan kualitas kepalangmerahan
Peran Pembina PMR dalam Pelaporan, Pemantauan dan Evaluasi
Pelaporan
Setelah melaksanakan kegiatan, Pembina PMR membimbing anggota PMR untuk menyusun laporan
kegiatan secara singkat dan dilampiri dokumentasi kegiatan.
Hal ini sangat perlu karena menjadi bahan bagi pimpinan sekolah/luar sekolah dan Markas cabang,
bahwa unit PMR telah melaksanakan suatu kegiatan dan menjadi acuan pengembangan ke depan.
Yang dilakukan:
1. Ucapan ”terima kasih” kepada mereka setelah melakukan kegiatan
2. Mengunjungi mereka saat mengadakan kegiatan, seperti pencarian dana
3. Mengumumkan prestasi unit dan anggota PMR pada saat upacara di sekolah atau rapat guru
4. Mengusulkan unit PMR untuk mendapatkan penghargaan dari markas cabang, Daerah hingga
Nasional
5. Mendaftarkan anggota PMR untuk mengikuti ujian Kecakapan PMR ke markas cabang
6. Memberikan kesempatan kepada anggota PMR untuk terlibat dalam kepemimpinan dan proses
pengambilan keputusan melalui Forpis
Keterlibatan Pembina PMR dapat menyesuaikan dengan Jenjang PMR (Mula, Madya, Wira) dalam
kegiatan
?Pada PMR Mula, Pembina PMR dapat terlibat langsung dalam kegiatan ini
?Pada PMR Madya, Pembina PMR lebih banyak mengarahkan dan mendampingi
?Pada PMR Wira, Pembina PMR lebih banyak memberikan kesempatan untuk lebih mandiri
4. Monitoring dan Evaluasi:
?Lakukanlah pemantauan atas jalannya pelaksanaan kegiatan
?Nilai tingkat keberhasilan kegiatan yang telah dilaksanakan
?Dampingi angota PMR saat menyusun laporan kegiatan
?Ambil nilai positif dari kegiatan tersebut, termasuk kendala yang mungkin terjadi selama
proses kegiatan berlangsung
3. Pelaksanaan:
?Informasikan siapa saja (teman, saudara, orang tua atau orang lain) yang dapat mendukung
pelaksanaan kegiatan tersebut
?Memilah-milah material (peralatan/ sarana dan prasarana) yang akan digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan
?Sepakati bersama untuk melaksanakan kegiatan tersebut bersama-sama sesuai dengan
pembagian tugas
?
2. Advokasi dan Diseminasi
?Dampingi anggota PMR saat melakukan presentasi program kerja atau proposal untuk
mendapatkan dukungan
?Koordinasikan dengan pihak-pihak terkait
1. Perencanaan:
?Sampaikan informasi yang berkaitan dengan program kerja unit PMR
?Paparkan segala sesuatu hal yang berkaitan dengan tahapan dan cara melaksanakan ide
?Ajak mereka untuk menuangkan ide-idenya dalam sebuah proposal kegiatan
?Bentuklah kelompok yang bertugas melaksanakan kegiatan
Tri Bakti PMR itu
1. Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat
Penerapannya lebih mengarah kepada individu anggota PMR yang bersangkutan (personal)
2. Berkarya dan berbakti di masyarakat
Penerapannya lebih mengarahkan kepada peran serta anggota PMR kepada masyarakat
khususnya di kalangan remaja (komunitas)
3. Mempererat persahabatan Nasional dan Internasional
Penerapannya lebih mengarahkan pada proses anggota PMR menjalin persahabatan terhadap
sesamanya (persahabatan)
1Yang dilakukan:
1. Penilaian dan Pemetaan
?Fasilitasi anggota PMR untuk menentukan metode dan media penilaian dan pemetaan
masalah.
?Diskusikan dengan anggota PMR hasil penilaian dan pemetaan masalah.
?Gali ide yang mungkin akan muncul dari harapan, kemauan, atau kebiasaan anggota
PMR untuk memecahkan masalah tersebut.
Pembina PMR dalam Tri Bakti PMR
Peran Pembina PMR memberikan dukungan dalam bentuk pengembangan ide, saran-saran praktis,
motivator, pendamping, serta dapat pula terlibat langsung atau menjadi bagian kegiatan mereka.Apa yang dilakukan?
1. Sebagai Pembina PMR, mengikuti orientasi Pembina PMR
2. Sebagai anggota TSR PMI, mengikuti orientasi PMI dan pelatihan-pelatihan yang ada di PMI sesuai
bakat dan minat. Dengan demikian keterlibatan di kegiatan PMI, tidak terbatas melakukan
pembinaan dan pengembangan PMR, namun sesuai kompetensi yang dimiliki dapat berperan
dalam kegiatan tanggap bencana, pertolongan pertama, sebagai pelatih, penyusunan
standarisasi kurikulum pelatihan PMI, dan kegiatan lainnya.
3. Dalam proses pelatihan PMR, langkah-langkah yang diambil:
?Memfasilitasi anggota PMR menyusun jadwal pelatihan
?Menghubungi markas cabang agar mengirimkan pelatih/nara sumber/fasilitator ke unit PMR
?Menghubungi pihak-pihak terkait untuk bekerja sama sebagai nara sumber atau pelatih
(misal: puskesmas, LIPI)
?Melakukan advokasi kepada kepala sekolah terkait ketersediaan dana dan perlengkapan
pelatihan
?Memantau dan mengevaluasi proses pelatihan
?Memberikan rekomendasi kepada markas cabang berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi
standarisasi pelatihan PMI
Pembina PMR dalam Penyusunan Program Kerja Unit PMR
Program kerja unit PMR dibuat setiap tahun agar kegiatan terencana dan dapat diukur
Yang dilakukan:
1. Pembentukan pengurus PMR
2. Memfasilitasi pengurus dan anggota PMR menyusun program kerja tahunan unit PMR yang
mengacu pada program kerja tahunan atau rencana strategi 5 tahunan markas cabang
3. Melakukan advokasi kepada kepala sekolah atau pihak terkait untuk pendanaan, perlengkapan,
dan SDM
4. Mengkoordinasikan dengan markas cabang agar program kerja unit PMR menjadi bagian dari
program kerja markas cabang
Pembina PMR dalam Pelantikan
Pelantikan merupakan salah satu pengakuan sebagai anggota remaja PMI, yang tergabun
wadah PMR.
Tahapan yang dilakukan Pembina PMR:
1. Memantau pendataan yang dilakukan oleh
anggota PMR
2. Melaporkan kepada markas cabang data
terbaru anggota
3. Berkoordinasi dengan markas cabang untuk
pengadaan Kartu Tanda Anggota, atribut, dan
perlengkapan lainnya (misal: buku pelatihan)
4. Memberikan masukan kepada markas cabang
siapa yang akan melantik (misal: Markas cabang
bersama dengan Bupati atau Kepala Dinas
Pendidikan), karena akan mempengaruhi tingkat
dukungan para pihak terhadap pembinaan dan
pengembangan PMR
5. Berkoordinasi dengan markas cabang dan pihak
terkait untuk pelantikan unit atau anggota PMR.
Materi orientasi PMI
Gerakan Kepalangmerahan, Palang Merah Indonesia (PMI) dan Palang Merah Remaja (PMR) sebagai kegiatan
ekstra kurikuler di sekolah/luar sekolah
Pembina PMR dalam Orientasi PMI
Orientasi PMI bagi calon anggota PMR dilakukan setelah mendaftar dan melengkapi administrasi.
Tahapan:
1. Hubungi Markas cabang bahwa unit PMR memerlukan orientasi bagi calon anggota PMR.
2. Jika Pembina PMR tersebut mempunyai kompetensi sebagai fasilitator atau nara sumber orientasi
PMI (dibuktikan dengan sertifikat lulus pelatihan terkait), maka orientasi dapat dilakukan oleh
Pembina PMR di unit masing-masing.
3. Berkoordinasi dengan markas cabang dan pihak terkait untuk pelaksanaan orientasi.
Pembina PMR dalam Perekrutan
Memfasilitasi anggota PMR merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan perekrutan
anggota PMR baru di unit PMR masing-masing. Selain itu Pembina PMR juga dapat membantu Markas
cabang dalam pembentukan unit PMR baru.
Yang dilakukan:
1. Jika unit PMR baru, daftarkan ke markas cabang
2. Berkoordinasi dengan markas cabang, kepala sekolah/pimpinan lembaga, dan relawan PMI yang
berminat dalam hal promosi, publikasi dan perekrutan
3. Memfasilitasi anggota PMR merancang dan melaksanakan promosi
4. Bersama dengan anggota PMR menyediakan formulir pendaftaran dan kelengkapan administrasi
5. Melakukan sosialisasi dan advokasi kepada kepala sekolah/pimpinan lembaga, instansi terkait,
sesama guru, dan orang tua
Tujuan manajemen PMR :
Membangun dan mengembangkan karakter PMR yang berpedoman pada Prinsip
Kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa depan.
Manajemen PMR:
Proses pembinaan dan
p e n g e m b a n g a n
anggota remaja PMI
agar dapat mendukung
peningkatan kapasitas
o r g a n i s a s i d a n
pelayanan PMI.
Tugas Pembina PMR:
1. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan PMR di unit
PMR masing-masing sesuai siklus manajemen PMR, yang
dibantu oleh anggota KSR atau TSR lainnya
2. Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara unit PMR,
markas cabang, dan pihak terkait (misal: diknas, depag, yang
selanjutnya disebut pihak terkait)
3. Membantu markas cabang memfasilitasi perekrutan anggota
PMR, atau pembentukan unit PMR baru
4. Memfasilitasi anggota PMR merancang program kerja unit
PMR, yang terintegrasi dengan program kerja pembinaan dan
pengembangan PMR markas cabang
5. Memberikan masukan kepada markas cabang dan pelatih PMI
terkait pelaksanaan standarisasi pelatihan PMR, kualitas
pelatih, metode, dan media pelatihan
6. Memfasilitasi proses pelatihan anggota PMR
7. Memfasilitasi anggota PMR merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan Tri Bakti
8. Memfasilitasi anggota PMR untuk terlibat aktif dalam proses
kepemimpinan dan pengambilan keputusan
9. Melakukan pemantauan dan evaluasi pada setiap tahap
manajemen PMR
Siapakah Pembina PMR ?
Adalah Wakil Kepala Sekolah, atau Guru, atau seseorang yang ditunjuk oleh penanggung jawab Unit
PMR (Kepala Sekolah, Kepala Lembaga/Pendidikan Luar Sekolah) untuk melakukan pembinaan dan
pengembangan unit dan anggota PMR. Secara keanggotaan PMI, Pembina PMR termasuk anggota biasa
yang tergabung dalam wadah TSR, sehingga pembinaan terhadap Pembina PMR sesuai dengan
pembinaan relawan.
Yang dilakukan:
1. Melapor ke markas cabang bidang PMR dan Relawan (selanjutnya
disebut markas cabang) bahwa anda telah menjadi Pembina PMR
2. Daftarkan diri anda menjadi anggota Tenaga Sukarela (TSR)
3. Mengikuti orientasi PMI
4. Mengikuti orientasi Pembina PMR
5. Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai anggota TSR PMI
6. Jika berminat terlibat di kegiatan selain pembinaan PMR, maka dapat
mengikuti pelatihan-pelatihan teknis atau menejemen PMI, dan
kegiatan kepalangmerahan lainnya
7. Membaca buku-buku tentang Pembinaan Palang Merah Remaja dan
Relawan (KSR-TSR)
“Semoga PMR selaku relawan masa depan dapat
memiliki jiwa kepalangmerahan, melebarkan sayap
keseluruh Indonesia melalui pengembangan karakt
dalam penerapan Tri Bakti.
Ingat..., jangan mengatakan tidak sebelum menco
because nothing is impossible”
(Dorkas-PMR PMI Cabang Polewali,
Presja Forpis Nasional)
“Semoga PMR bisa ikut banyak kegiatan.
Salah satunya kegiatan besar seperti
jumbara nasional.
Disitu kita bisa menemukan hal-hal baru dan menarik
yang dimana salah satunya kita bisa banyak teman,
kekompakan, kebersamaan, dan tidak terlupa
olehTri Bakti. Maju terus PMR”
“Buku ini dibuat dengan perjuangan, so bagi yang
berkewajiban membaca or siapapun yang membaca
tolong teruskan perjuangannya dalam mengembangkan
PMR”
“Semuanya akan menjadi mungkin ketika kita benar-benar menginginkannya. Everything is possible if we
really want to”
“Setiap individu punya karakter tersendiri hanya perlu
dikembangkan tanpa harus dipaksa. Karena suatu tujuan
itu tidak akan tercapai tanpa usaha dan motivasi”
“Kami berharap agar buku ini bisa menginspirasi dan
memberikan gambaran kepada pengurus, bahwa
membina PMR sama dengan membangun PMI dimasa
depan. Semoga bisa memberi semangat kepada seluruh
remaja Indonesia bahwa menjadi PMR itu menyenangkan
dan bermanfaat, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi
juga memberi kesempatan kita bermanfaat bagi orang
lain”
“Aku berharap tahun 2010 pembaca dan pengguna buku
ini dapat menjadi orang yang berkarakter positif dan
dapat menjadikan orang lain berkarakter positif”
“Semoga yang membaca buku ini dapat menerapkannya”
“Teman-teman bisa lebih komitmen membina anak-anak
PMR secara berkelanjutan”
)
(Dorkas-PMR PMI Cabang Polewali,
Presja Forpis Nasional)
(Sulaiman-PMR PMI Cabang Jakarta Timur)
(Mayang-PMR PMI Cabang Pangkalpinang)
(Efi Riana-PMR PMI Cabang Banyumas)
(Pratiwi-PMR PMI Cabang Aceh Tamiang)
(Adief Mulyadi-Pengurus Cabang Bontang)
(Endra Setyawan-TSR)
(Beny-KSR PMI Cabang Pontianak)
(Abdul Gafur-Pembina PMR PMI Cabang Makasar
PALANG MERAH REMAJA
Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota
remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR.Terdapat di PMI cabang diseluruh
Indonesia, dengan anggota lebih dari 3 juta orang, anggota PMR merupakan salah
satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang
kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan
kapasitas organisasi PMI.
Kebijakan PMI dan Federasi tentang Remaja bahwa :
Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam
keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan
Remaja berperan penting dalam pengembangan
kegiatan kepalangmerahan
Remaja berperan penting dalam: perencanaan,
pelaksanaan kegiatan, dan proses pengambilan
keputusan untuk kegiatan PMI
Remaja adalah kader relawan
Remaja calon pemimpin Palang Merah masa depan
Pengertian
Manajemen PMR merupakan proses pembinaan dan pengembangan anggota
remaja PMI agar dapat mendukung peningkatan kapasitas organisasi dan
pelayanan PMI
Tujuan
Membangun dan mengembangkan karakter PMR yang berpedoman pada
Prinsip Kepalangmerahan untuk menjadi relawan masa depan
Tri Bakti PMRTri Bakti PMR
Mempererat persahabatan
nasional dan internasional
Berkarya dan Berbakti
di Masyarakat
Meningkatkan keterampila
hidup sehat
Karakter
Bersahabat, ceria
Kepemimpinan,peduli,
kreatif,kerjasama
Kepemimpinan,peduli,
kreatif,kerjasama
Bersih, Sehat
Hasil yang diharapkan
Pendekatan manajemen PMR
Pelaksana manajemen PMR
Sumber dana manajemen PMR
è
kegiatan kepalangmerahan, baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan proses pengambilan keputusan terkait masalah remaja.
èAnggota PMR sebagai kader Relawan
èPendekatan Sebaya, yaitu anggota PMR dapat menjadi model/contoh (peer
leadership), memberikan dukungan (peer suport), serta menjadi pendidik
sebaya (peer educator) dalam upaya meningkatkan ketrampilan hidup sehat
antar remaja.
èPendekatan Youth Centre, yaitu PMI Cabang sebagai pusat pembinaan dan
pengembangan PMR, yang dibantu oleh para relawan PMI sebagai salah satu
strategi pembinaan berkelanjutan
Pembinaan dan pengembangan PMR dilaksanakan oleh PMI, dan pihak-pihak
terkait pembinaan dan pengembangan remaja a.l. Diknas, Disorda, Depag,
sekolah, instansi
Berasal dari PMI, anggota PMR, donor, pihak sekolah, maupun instansi yang
bersifat tidak mengikat, bermanfaat bagi kedua belah pihak, dan sesuai dengan
ketentuan PMI.
Meningkatnya kualitas positif anggota PMR sehingga dapat berperan dalam
Siklus Mengapa? Bagaimana saya melakukan?
Perekrutan
Meningkatkan jumlah unit
Promosi dan publikasi ditingkat Pusat, Daerah, dan
Cabang
Perekrutan unit PMR oleh PMI Cabang dengan
memperhatikan keseimbangan peran gender
Perekrutan anggota PMR oleh PMI Cabang & unit PMR
Orientasi anggota PMR oleh PMI Cabang
Orientasi Pembina PMR oleh PMI Cabang
Pelantikan oleh PMI Cabang
Pendataan dan pelaporan oleh PMI Pusat, Daerah, &
Cabang
Pelatihan
Meningkatkan kualitas
anggota PMR
Pendataan dan pelaporan relawan (termasuk
Pembina PMR) yang mempunyai kapasitas sebagai
pelatih dan fasilitator oleh PMI Pusat, Daerah, dan
Cabang
Pelatihan pelatih dan fasilitator oleh PMI Daerah
atau Cabang
Penugasan pelatih dan fasilitator untuk memenuhi
kebutuhan unit-unit PMR dan PMI oleh PMI Cabang
Pelatihan PMR oleh PMI Cabang dan unit PMR
Tri Bakti PMR §Program terintegrasi antara Bidang PMR-Relawan
dengan Pelayanan (PB dan Kesehatan) serta Kapasit
Organisasi (Organisasi dan Komunikasi) untuk
mengidentifikasi jenis kegiatan yang dapat dilakuka
PMR untuk mendukung program-program tersebut.
Dilakukan ditingkat Pusat, Daerah, dan Cabang
§Rancangan kegiatan Tri Bakti PMR oleh unit PMR da
Relawan, yang dikoordinir PMI Cabang
§Pelaksanaan Tri Bakti PMR oleh unit PMR dan PMI
Cabang
§Pendataan dan pelaporan kegiatan Tri Bakti PMR
§Melibatkan anggota
PMR untuk mendukung
peningkatan kapasitas
organisasi dan
pelayanan PMI
§Karya dan bakti
anggota remaja PMI di
masyarakat
Pengakuan dan
Penghargaan
§Pendataan dan pelaporan terkait prestasi
dibidang perekrutan, pelatihan, dan Tri Bakti
oleh PMI Pusat, Daerah, Cabang, dan unit PMR
§Identifikasi jenis serta cara penghargaan dan
pengakuan oleh PMI Pusat, Daerah, dan Cabang
§Pemberian pengakuan dan penghargaan
§Memotivasi PMR agar tetap
bersama dengan PMI
§Memberikan rasa bangga dan
kesadaran akan kualitasnya
bahwa meskipun masih remaja
mereka dapat berperan untuk
kemanusiaan
§Meningkatkan kepercayaan diri
dan komitmen
Meningkatkan kualitas kegiatan
kepalangmerahan
Pemantauan dan
Evaluasi
§Pembentukan tim pemantauan dan evaluasi
yang terdiri dari pengurus, staf, anggota
relawan, dan PMR baik ditingkat Pusat,
Daerah, dan Cabang
§Identifikasi kelompok sasaran, metode, media
pemantauan dan evaluasi
§Mengukur pencapaian
dalam proses pembinaan
dan pengembangan PMR,
sehingga menghasilkan
usulan untuk perubahan
atau perbaikan.
§Fungsi yang melekat
diseluruh tahapan siklus
Jejaring dan
Kerjasama
§Pembentukan tim jejaring dan kerjasama yan
terdiri dari pengurus, staf, anggota relawan,
PMR, dan Bidang Pengembangan Sumber Daya
(PSD) serta Komunikasi baik ditingkat Pusat,
Daerah, dan Cabang
§Identifikasi kelompok potensial, metode,
media jejaring dan kerjasama
§Meningkatkan kerjasama
untuk mendapatkan hasil
pembinaan dan
pengembangan PMR yang
lebih baik
§Fungsi yang melekat
diseluruh tahapan siklus
Tabel Pembinaan dan Pengembangan PMR
Apa yang saya perlukan?
§Pelatihan sesuai standarisasi pelatihan PMI
§Data jumlah serta kebutuhan pelatih dan fasilitator
untuk PMI dan unit PMR
§Standariasasi pelatihan
§Kurikulum pelatihan
§Panduan fasilitator
§Media dan metode pelatihan
§Rancangan strategi perekrutan
§Media serta metode promosi dan publikasi
§Tim promosi dan publikasi yang terdiri dari pengurus,
staff, anggota relawan dan PMR
§Kerangka acuan, Media promosi dan publikasi serta
Formulir pendaftaran
§Format pendataan
§Kerangka acuan
§Forpis
§Pendekatan Youth Centre
§Forum Relawan
§Program kerja PMI
§Data kegiatan Tri Bakti
§Rancangan strategi pengakuan dan penghargaan
§Data dampak pengakuan dan penghargaan terhadap
pencapaian tujuan
§
§Piagam, sertifikat, pin
§Data pemantauan dan evaluasi
§Tanda Kecakapan anggota PMR
Mekanisme pemberian penghargaan dan pengakuan§Rancangan pemantauan dan evaluasi
§Kerangka acuan
§Data pihak potensial untuk berjejaring dan bekerjasama
§Rancangan pemantauan dan evaluasi
§Kerangka acuan
§Alat pemantauan dan evaluasi
§Jumlah staf, relawan, dan PMR yang terlibat dalam
proses pemantauan dan evaluasi
Apa yang dicapai
§Pelatihan PMR sesuai minat,
kompetensi, dan kebutuhan program
PMI
§Keterampilan hidup sehat anggota PMR
§Data peningkatan jumlah unit dan
anggota PMR
§Data peningkatan jumlah relawan
PMI
§Kegiatan Tri Bakti PMR yang
mendukung program pelayanan
kapasitas organisasi
§Pengakuan dan Penghargaan PMI
kepada PMR
§Peningkatan komitmen dan motivasi
§Rekomendasi pembinaan dan
pengembangan PMR
§Peningkatan kualitas pembinaan da
pengembangan PMR
§Kesepakatan bersama
Perekrutan adalah peningkatan jumlah anggota dan
kelompok PMR. Melalui proses promosi, pendaftaran, dan
wawancara, maka perekrutan memberitahukan remaja bahwa
dengan bergabung dengan PMI, mereka dapat melakukan
sesuatu yang memang mereka ingin lakukan
Perekrutan dilakukan minimal
setahun sekali pada bulan Juli –
Agustus, sebagai Bulan Perekrutan
Nasional sekaligus memperingati Hari
Remaja Internasional dan Hari PMR
(12 Agustus)
Ingat! dengan banyaknya organisasi remaja, maka
PMI juga akan “diwawancara” dan “diseleksi” oleh
para remaja sebagai salah satu organisasi tempat
mereka ingin bergabung menyumbangkan waktu,
tenaga, pikiran, maupun material
Keanggotaan bersifat terbuka
bagi remaja, pria dan wanita
bahkan yang mempunyai
keterbatasan fisik
µSekolah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA atau sederajat) dan luar sekolah
µRemaja berusia 10 – 17 tahun
SASARAN PEREKRUTAN
Anggota PMR :
Anggota Remaja PMI berusia 10 – 12 tahun atau setingkat
SD/MI/sederajat dapat bergabung sebagai anggota PMR Mula
Anggota Remaja PMI berusia 12 – 15 tahun atau setingkat
SMP/MTS/sederajat dapat bergabung sebagai anggota PMR
Madya
Anggota Remaja PMI berusia 15 – 17 tahun atau setingkat
SMU/SMK/MA/sederajat dapat bergabung sebagai anggota
PMR Wira
PROSES PEREKRUTAN
µPromosi
Kreatif menggali ide untuk menarik minat sebanyak mungkin remaja
bergabung dengan PMI. Siapa sasaran promosi (remaja, orang tua, sekolah,
diknas, instansi, dll.)? Mengapa remaja tertarik dengan PMI? Dimana dan
kapan PMI akan melakukan perekrutan? Bagaimana PMI membuat media dan
melakukan promosi? Pertanyaan-pertanyaan sederhana mengawali
perencanaan dan pelaksanaan promosi perekrutan.
Banyak cara berpromosi
Kontak personal
Merekrut anggota PMR melalui orang-orang yang telah kita kenal, misal
staf, relawan, tetangga, teman, bahkan mereka yang telah menjadi
anggota PMR. Ajaklah mereka merekrut remaja bergabung dengan PMI.
Jadikanlah mereka sebagai orang-orang yang bisa dihubungi oleh
remaja.
Media massa
Televisi, radio, koran, dan masih banyak lagi jenisnya.
Bekerjasamalah dengan media massa untuk memuat iklan,
cerita, atau berita yang menarik minat remaja untuk
bergabung dengan PMI. Tentu saja media massa dengan
sasaran remaja merupakan prioritas, dan cara ini dilakukan
secara berkala, misal seminggu sekali, sebulan sekali.
Lebih sering pemuatan berita, masyarakat akan semakin
tahu dan tertarik. Berpromosilah setiap saat, jangan hanya
sesaat atau menjelang perekrutan.
Publikasi sirkulasi khusus
Majalah atau tabloid milik PMI, sekolah, maupun
instansi. Secara rutin kirimkan artikel, foto,
press release tentang kegiatan PMI dan apa yang
telah dilakukan anggota PMR.
Surat
Selebaran, surat dapat menjadi alternatif promosi.
Teknologi modern
Website, email, mailing list
dapat digunakan sebagai cara
promosi
Presentasi
Siapa yang paling tahu kondisi dan kebutuhan remaja disuatu
lingkungan? Berbicaralah dengan pihak-pihak pengambil
kebijakan (misal: kepala dinas pendidikan, departemen agama,
pemuka agama dan masyarakat, pimpinan sekolah, serta
mereka yang mempunyai hubungan terdekat dengan remaja
misal guru, orang tua, dan sesama remaja. Mintalah waktu
kepada sekolah, dinas pendidikan, kelompok masyarakat, pada
saat pertemuan orang tua siswa, pertemuan kelompok-
kelompok remaja, MOS (Masa Orientasi Siswa) untuk
mempresentasikan kegiatan PMI, termasuk apa peran anggota PMR, manfaat apa yang didapat
jika bergabung dengan PMI, dan bagaimana PMI memberikan penghargaan dan pengakuan
terhadap kerelawanan mereka.
Pameran
PMI dapat menyelenggarakan pameran, atau bergabung
dengan acara pameran yang diselenggarakan oleh pihak
lain. Berkreasilah agar pengunjung pameran tertarik
dan kemudian mau bergabung menjadi anggota PMR.
Pemutaran film, majalah dinding, pementasan drama
atau seni, poster, leaflet, foto, banner sangat
mendukung penyampaian pesan.
Kegiatan Kepalangmerahan
Anggota PMR mengadakan kegiatan kepalangmerahan
dengan melibatkan remaja atau sekolah yang belum
mempunyai PMR sehingga menarik minat mereka untuk
bergabung menjadi anggota PMR. Proses ini merupakan
peran PMR dalam membantu PMI Cabang melakukan
promosi, publikasi, dan advokasi
”
Berpromosilah setiap saat,
jangan hanya sesaat atau
menjelang perekrutan “
“
Perekrutan unit PMR
èUnit PMR adalah sekolah, instansi, kelompok remaja yang
bersedia membentuk PMR
èPimpinan sekolah, instansi, kelompok remaja mengajukan
surat permohonan pembentukan unit PMR kepada PMI
Cabang
èPMI Cabang mengesahkan unit PMR setelah seluruh
persyaratan pembentukan unit PMR terpenuhi:
§mempunyai jumlah calon anggota minimal 7 orang
§mengirimkan surat pembentukan unit PMR
§mengisi formulir pendaftaran pembentukan unit PMR
§mempunyai penanggung jawab unit PMR
§mempunyai pembina unit PMR, selanjutnya disebut
pembina PMR
§mempunyai struktur PMR
èPMI Cabang memberikan nomor unit PMR
èPemberian nama unit PMR sekolah sesuai dengan nama
sekolah, sedangkan diluar sekolah diambil dari nama
desa/kecamatan/organisasi remaja tersebut
Perekrutan anggota PMR
èAnggota PMR adalah remaja yang mendaftarkan sebagai
anggota remaja PMI.
èCalon anggota PMR mengisi dan mengumpulkan kembali
formulir pendaftaran kepada pihak sekolah, instansi, atau
kelompok remaja masing-masing
èSyarat pendaftaran calon anggota baru PMR
§memenuhi syarat keanggotaan
§mengisi formulir pendaftaran calon anggota PMR
§mengumpukan foto 2 x 3 sebanyak 4 lembar, untuk
formulir pendaftaran, buku induk unit PMR, buku sistem
pendataan PMI Cabang, dan KTA (Kartu Tanda Anggota)
Setiap anggota PMI
wajib mengikuti
Orientasi Kepalangmerahan“
”
èPembina PMR bersama dengan PMI Cabang melakukan
pendataan
èCalon anggota PMR mengikuti orientasi kepalangmerahan
berdurasi 4 x 45 menit dengan materi pengenalan PMI dan
pengenalan PMR
èPelantikan anggota PMR dilaksanakan oleh PMI Cabang
èAnggota PMR melaksanakan hak dan kewajiban:
Hak
§mendapatkan KTA
§mendapatkan pembinaan dan pengembangan dari PMI
§menyampaikan pendapat dalam forum pertemuan PMI melalui
kegiatan atau rapat PMI
§mendapatkan pengakuan dan penghargaan berdasarkan prestasi
Kewajiban
§membayar iuran keanggotaan
§melaksanakan Tri Bakti PMR
§menjalankan dan membantu menyebarluaskan Prinsip-Prinsip Dasar
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
§mematuhi AD/ART PMI
§menjaga nama baik dan kehormatan PMI
Atribut
è
Pendataan
èBertujuan untuk mendokumentasikan, memantau perkembangan jumlah anggota,
pemberian penghargaan dan pengakuan, serta referensi menentukan strategi
perekrutan. Pendataan dilakukan oleh unit PMR, PMI Cabang, Daerah, dan Pusat
Diatur tersendiri dalam Surat Keputusan Pengurus Pusat
PROSES PELATIHAN
Menguatkan karakter (kualitas positif) anggota PMR untuk meningkatkan ketrampilan
hidup sehat dan menjadi calon relawan, anggota PMR tidak hanya tahu dan trampil,
tetapi juga perlu memahami dan menerapkan yang telah mereka pelajari, dalam
proses pelatihan.
Proses pelatihan dapat dilakukan oleh PMI Cabang maupun Unit PMR, sesuai
kurikulum yang telah ditetapkan. Waktu pelaksanaan menyesuaikan dengan kalender
pendidikan, berintegrasi dengan kegiatan-kegiatan tertentu, maupun waktu-waktu
yang telah disepakati bersama antara PMI Cabang, fasilitator/pelatih, dan anggota
PMR.
Pada awal pelatihan seluruh anggota PMR akan mendapatkan informasi mengenai
cakupan materi dan tujuan yang akan dicapai. Pada tahap ini pelatih maupun
fasilitator mengidentifikasi anggota yang baru pertama bergabung dengan PMR, dan
anggota yang melanjutkan keanggotaannya (misalnya dari anggota PMR Mula
melanjutkan ke PMR Madya). Anggota yang baru bergabung akan mengikuti proses
pelatihan sejak awal, sedangkan yang melanjutkan keanggotaannya maka dapat
dilibatkan sebagai asisten untuk membantu teman-temannya memahami materi.
Suatu sistem penghargaan, pengakuan, pemantauan, dan evaluasi tingkat
pengetahuan, keterampilan, pemahaman, dan sikap dirancang dalam bentuk Syarat Kecakapan PMR.
Hubungi PMI Cabang untuk
standarisasi Pelatihan,
Kebutuhan Pelatihan dan
Fasilitator
Pelatih meningkatkan
pengetahuan dan keterampila
Fasilitator memfasilitasi
anggota PMR memahami serta
menerapkan pengetahuan dan
keterampilan yang telah
mereka pelajari
Belajar yang Menyenangkan
(Fun Learning)
Proses belajar dan kegiatan menjadi aktivitas
kehidupan rill, yang dihayati dengan penuh
kegembiraan.
Itu membantu anggota PMR menikmati
kegiatan dan membangun imaji tentang apa
dan bagaimana seharusnya menjadi seorang
anggota PMR.
Belajar dari Pengalaman
(Learning by doing)
Untuk menjadi lebih paham
dan mengerti, anggota PMR
hanya perlu difasilitasi dalam
mempelajari sesuatu.
Biar mereka mengamati, mengalami,
merasakan dan memahami berbagai macam
perbedaan.
Biar mereka yang merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil kerja mereka.
Jaring Laba-laba
Spider Web
Setiap materi dan kegiatan saling
terkait. Ketika belajar siaga banjir,
maka akan belajar juga tentang
Pertolongan Pertama pada luka atau
sakit akibat banjir (diare, demam,
akibat terbentur benda keras, luka
lecet), sanitasi dan air bersih,
bagaimana menerapkan 7 Prinsip dan
kepemimpinan jika memberikan
pertolongan, cara-cara
menyelenggarakan aksi donor darah
untuk korban banjir, belajar
kandungan gizi yang tepat jika akan
menyumbang bahan makanan,
bagaimana menyelenggarakan acara-
acara untuk menghibur remaja dan
anak korban bencana.
Kepemimpinan,
peduli, kreatif,
kerjasama
Tri Bakti PMR Karakter Pelatihan yang dibutuhkan
Meningkatkan
keterampilan hidup
sehat
Bersih, sehat Sanitasi dan Kesehatan,
Pertolongan Pertama,
Kesehatan Remaja,
Kesiapsiagaan Bencana,
Kepemimpinan, Gerakan
Kepalangmerahan, Sanitasi
dan Kesehatan,
Pertolongan Pertama,
Kesehatan Remaja,
Kepemimpinan, Gerakan
Kepalangmerahan
Berkarya dan
berbakti di
masyarakat
Bersahabat, ceria
Mempererat
persahabatan
nasional dan
internasional
Setiap anak bersifat unik.
Mereka mempunyai kepribadian, potensi,
temprament, reaksi,tingkat perkembangan
dan kebutuhan yang berbeda-beda “
”
25
Keterlibatan anggota remaja PMI dalam kegiatan Tri Bakti PMR
disesuaikan dengan kompetensi dan ketertarikan mereka, serta
kebutuhan PMI dan remaja. Dalam merancang dan
melaksanakan kegiatan, mereka memerankan fungsi yang
berbeda-beda. Contoh:
¦
¦
¦
PMR Mula berfungsi sebagai peer leadership, yaitu
dapat menjadi contoh/model ketrampilan hidup sehat bagi
teman sebaya
PMR Madya berfungsi sebagai peer support, yaitu
memberikan dukungan, bantuan, semangat kepada teman
sebaya agar meningkatkan ketrampilan hidup sehat
PMR Wira berfungsi sebagai peer educator, yaitu
pendidik sebaya keterampilan hidup sehat
Manajemen Palang Merah RemajaManajemen Palang Merah Remaja
Pengakuan dan penghargaan bertujuan:
¦memotivasi PMR agar tetap bersama dengan PMI,
¦memberikan rasa bangga dan kesadaran akan kualitasnya bahwa meskipun masih
remaja mereka dapat berperan untuk kemanusiaan
¦meningkatkan kepercayaan diri dan komitmen
¦meningkatkan kualitas kegiatan kepalangmerahan
27
PENGAKUAN DAN PENGHARGAAN
Salah satu cara penghargaan
dan pengakuan yang mudah,
murah, tapi dapat dilakukan
setiap saat adalah ucapan
“terima kasih” .
Hal yang wajar dan penting
u n t u k m e n g h a r g a i d a n
mengakui atas apa yang telah
mereka berikan untuk PMI
karena mereka adalah milik kita
yang berharga.
MENGAKUI DAN MENGHARGAI, MAUKAH KITA?
I n f o r m a l
Peranan pengurus, staf, pembina PMR, pelatih, dan fasilitator sangatlah
penting dalam menyampaikan penghargaan dan pengakuan atas peran dan
kegiatan PMR. Hal ini akan memberikan dampak yang besar dan sangat efektif
karena kita bagian dari markas PMI dan yang berinteraksi dengan PMR.
Undangan dialog dan makan malam setahun sekali akan memberikan dampak
yang berbeda. Beberapa cara penghargaan dan pengakuan secara informal:
Ucapan “terima kasih, yang disampaikan kepada anggota PMR, keluarga,
atau sekolahnya
(^_^)(^_^)(^_^) saat mereka datang
Memperkenalkan dengan pengurus PMI maupun staf lainnya
Melibatkan anggota PMR dalam keputusan-keputusan yang mempengaruhi
kualitas hidup mereka
Menanyakan kabar keluarga, sekolah, hasil ujian, cita-cita mereka
Menununjukkan ketertarikan pada hal-hal diluar PMI yang ingin mereka
bicarakan
l
l
l
l
Meyakinkan anggota PMR bahwa mereka akan mendapatkan informasi yang
mereka inginkan
Mengijinkan mereka mengembangkan kualitasnya
Dengarkan, dengarkan mereka
Tanyakan Ide, pendapat mereka
Berikan pujian, tidak hanya tentang hasil kegiatan mereka di PMI, tetapi juga
sikapnya yang positif, prestasi sekolah yang mengalami peningkatan
Mengirimkan ucapan terima kasih, penghargaan, kepada keluarga anggota PMR,
atau sekolahnya
Mengirimkan ucapan selamat ulang tahun atau hari besar agama kepada anggota
PMR, atau merayakan ulang tahun mereka di PMI
Olah raga bersama
Mengunjungi mereka saat mengadakan kegiatan
Memberikan kartu ucapan selamat bergabung di PMI
Formal
Hadiah, sertifikat, plakat, pin,
uji syarat kecakapan, upacara di
PMI atau pemerintahan lokal,
mengikutsertakan anggota PMR
untuk pertukaran remaja dan
konferensi, merekomendasikan
untuk terlibat dalam kegiatan
dengan tanggungjawab yang
lebih besar, mengirimkan profil
dan apa yang telah mereka
lakukan untuk tugas-tugas
kemanusiaan ke majalah remaja,
koran harian lokal, atau acara-
acara khusus untuk penghargaan
dan pengakuan anggota PMR
merupakan cara formal yang
dapat dilakukan.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
PMI harus mengetahui apakah anggota PMR telah melaksanakan hak dan
kewajibanya dengan tepat, sedangkan anggota PMR juga perlu mengetahui apakah
mereka telah melaksanakan tugas dengan baik. Pemantauan dan evaluasi adalah
proses berkelanjutan dan melekat dikeseluruhan siklus.
Memerlukan waktu untuk memantau bagaimana mereka melakukan kegiatan, apa
yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan menjawab kebutuhan mereka,
merupakan sebagian dari tahapan pemantauan dan evaluasi, yang jika tidak
dilakukan menunjukkan ketidakpedulian PMI terhadap kualitas anggota, kegiatan,
dan Tri Bakti yang sedang dan telah dilakukan.
PMI Pusat ke Daerah minimal setahun sekali
PMI Daerah ke Cabang minimal 2x/tahun
PMI Cabang ke unit PMR minimal 1x /bulan
Pemantauan dan Evaluasi dilaksanakan
secara berjenjang
Metode serta alat pemantauan
dan evaluasi dapat merujuk pada
Parameter Penilaian Kapasitas
Organisasi dan Kinerja PMI ”
“
PANDUAN SINGKAT PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Tujuan
Mengukur pencapaian dalam proses pembinaan dan pengembangan PMR, sehingga
menghasilkan usulan untuk perubahan atau perbaikan. Dibawah ini panduan
singkat dalam proses monitoring dan evaluasi.
Aspek pemantauan dan evaluasi
1. Perekrutan
·Perencanaan proses perekrutan
·Peran PMR dan relawan dalam proses perekrutan
·Pencapaian target perekrutan
2. Pelatihan
·Pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan perilaku anggota PMR melalui proses
penilaian syarat kecakapan
·Hasil evaluasi pelatihan
·Bagaimana pelaksanaan standarisasi pelatihan
3. Peningkatan keterlibatan anggota PMR dalam Tri Bakti
·Ketersediaan pendataan tentang jenis kegiatan, jenis keterlibatan, dan durasi keterlibatan anggota PMR dalam Tri Bakti
·Keseimbangan gender dalam pelaksanaan Tri Bakti
4. Peningkatan keterlibatan anggota PMR dalam proses pengambilan keputusan
·Jumlah anggota PMR yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan
(dalam forum rapat, diskusi-diskusi, lokakarya, penyusunan buku, dll)
·Pelatihan kepemimpinan untuk anggota PMR
·Ada dan berfungsinya Forpis
5. Pendataan
·Pendataan tentang nama, alamat, jenis ketrampilan, ketersediaan waktu
di PMI
·Ketersediaan pendataan tentang jenis kegiatan, jenis keterlibatan, dan
durasi keterlibatan anggota PMR dalam Tri Bakti
6. Jejaring dan kerjasama
·Jejaring dan kerjasama antar sekolah/cabang/daerah
Donor Darah Selamatkan Jiwa
Jenis Golongan Darah
Aglotinogen/Antigen
(terdapat dalam sel
darah merah)
Aglutinin/Antibodi
(terdapat dalam
serum)
Genotip Golongan Darah
A Anti - B OA atau AA A
B Anti - A OB atau BB B
AB - AB AB
O Anti - B dan Anti - A OO O
Fungsi darah antara lain :
• Mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel tubuh.
• Mengangkut karbondioksida dari sel-sel tubuh ke paru-paru untuk selanjutnya
dikeluarkan.
• Mengganti sel-sel yang rusak.
Jika seseorang mengalami kecelakaan atau sakit yang menyebabkan kekurangan darah,
jiwanya bisa terancam dan perlu transfusi darah.
Donor Darah = Menyumbangkan darah untuk tujuan transfusi darah.
Transfusi Darah = Proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat dan memenuhi
persyaratan ke orang yang membutuhkan.
Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap atau komponen darah.
• Darah lengkap = Darah yang mengandung seluruh komponen darah.
• Komponen darah terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan keping-
keping darah.
Donor Darah Sukarela (DDS) = Seseorang yang menyumbangkan darahnya secara sukarela
tanpa mengetahui untuk siapa.
Donor Darah Pengganti (DDP) = Seseorang yang diminta untuk menyumbangkan darahnya
kepada seseorang dan dia tahu kepada siapa darah tersebut diberikan.
DONOR DARAH TINDAKAN SUKARELA
ingat?
Darah yang telah diambil harus mengalami pengujian untuk memastikan bebas dari
penyakit menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis, dan Sifilis. Setelah itu, darah disimpan
untuk menunggu digunakan.
Siapa saja Calon Donor Darah?
Saya, kamu, kalian semua dengan syarat:
?Laki-laki/wanita berusia 18-60 tahun
?Sehat jasmani dan rohani menurut pemeriksaan dokter.
?Berat badan minimal 45 kg.
?Kadar Hemoglobin minimal 12,5 g/dl.
?Tekanan darah sistolik 100 – 180 mm Hg dan Diastolik 50 – 100 mm Hg.
?Tidak menderita penyakit berisiko tinggi seperti HIV/AIDS, hepatitis, sifilis, jantung, hati,
paru, ginjal, kencing manis, kejang, kanker atau penyakit kulit kronis.
?Bagi wanita yang sedang haid, hamil atau menyusui tidak diperkenankan mendonorkan
darahnya.
Ayo jadi Donor Darah
Sukarela
Ú Mendapat kepuasan batin karena darah yang disumbangkan dapat menyelamatkan jiwa
seseorang yang membutuhkan
Ú Kesehatan kita menjadi terpantau karena kondisi kesehatan kita akan diperiksa secara
teratur.
ÚMembuat tubuh semakin sehat sebab dengan mendonorkan darah tubuh akan memproduksi
darah yang baru.
ÚDapat bergabung dalam organisasi PMI untuk menambah relasi/teman, dan berperan di
kegiatan kemanusiaan lainnya.
ÚMeningkatnya jumlah DDS akan meningkatkan nilai-nilai kesetiakawanan dan kepedulian
sosial
Bagaimana Menjadi
Pendonor Darah?
ÚCalon donor datang ke UTD (Unit Transfusi Darah) PMI.
ÚCalon donor mengisi formulir donor darah yang berisi identitas dan riwayat kesehatan.
ÚPetugas memeriksa kesehatan calon donor sesuai syarat yang telah ditentukan.
ÚAsisten Transfusi Darah (ATD) yang terampil dan berpengalaman akan mengambil darah
calon donor sehingga pengambilan darah dapat berlangsung dengan cepat (±10 menit) dan
aman.
ÚCalon donor mendapatkan kartu tanda anggota donor darah. Kartu ini sebagai bukti bahwa
pemilik telah mendonorkan darahnya.
ingat?
Setelah 2,5 - 3 bulan datang kembali ke UTD untuk donor darah.
Peran PMR Mula
BERBAGI KEBAIKAN, SEBERAPA KECILPUN TIDAK PERNAH SIA-SIA
Menjadi donor darah sukarela ataupun pengganti haruslah memenuhi persyaratan. Namun bukan
berarti yang belum memenuhi syarat tak bisa melakukan apa-apa.
Anggota PMR Mula, AYO...
Ú Siapkan dirimu untuk menjadi DDS kelak, dengan cara pola hidup bersih dan sehat,
mengkonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan
Ú Ajaklah anggota keluarga, guru, dan orang-orang disekitarmu untuk menjadi DDS
Ú Carilah ide kreatifmu..., dan lakukan:
Peran PMR Madya
Teman-teman anggota PMR Madya tetap menyiapkan diri untuk menjadi DDS dan mengajak
keluarga, guru, dan orang sekitar untuk menjadi DDS. Tapi juga...
Ú Ajaklah teman-temanmu untuk bercita-cita menjadi DDS jika sudah berumur 18 tahun.
ÚBerkreasi membuat souvenir dan kirimkan ke PMI Cabang, untuk dibagikan kepada orang-
orang yang sedang membutuhkan darah atau yang sedang mendonorkan darahnya.
ÚApa lagi ide kreatifmu? Temukan segera!
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Peran PMR Wira
Anggota PMR Wira yang sudah memenuhi syarat, segera menjadi DDS. Jangan lupa ajak
teman, anggota keluarga, guru, dan orang sekitar.
ÚSelenggarakan kegiatan donor darah disekolah secara rutin, Hubungi UTD terdekat.
ÚKampanye donor darah
ÚApa tujuan kampanye?
ÚUntuk siapa?
ÚApa tema kampanye?
ÚBagaimana kampanye dilaksanakan?
ÚKapan dilaksanakan?
ÚPasti masih banyak ide-idemu agar masyarakat menjadi tahu dan sadar pentingnya
menjadi DDS. Ekspresikan, dan jangan pernah berhenti.
Pentingnya
Pertolongan Pertama
kamu pasti udah tau kan kalo kecelakaan dan musibah bisa datang kapan
saja, dimana saja dan menimpa siapa aja. Dalam setiap kejadian itu Kpastilah ada penderita cedera baik yang mengalami luka berat maupun
luka ringan dan membutuhkan Pertolongan Pertama yang cepat dan tepat.
Pertolongan Pertama yaitu pemberian pertolongan segera kepada
penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan penanganan
medis dasar.
Tentang Medis Dasar...
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki
oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus. Batasannya adalah sesuai
dengan sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku Pertolongan Pertama
Ini dia yang disebut PENOLONG PERTAMA
Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki
kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar.
Tujuan Pertolongan Pertama:
1. Menyelamatkan jiwa penderita
2. Mencegah cacat
3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
Dasar Hukum
Seorang petugas Pertolongan Pertama ternyata ada aturan undang-
undangannya lho…
a. Memberikan Pertolongan :
Pasal 531 K U H P
Barang Siapa Menyaksikan Sendiri ada orang dalam keadaan bahaya maut,
lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sipenderita
sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak
akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya
dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp 4.500,-
Jika orang yang perlu ditolong itu mati diancam dengan sangsi KUHP 45,
165, 187, 304 s, 478, 525, 566.
b. Kerahasiaan :
Pasal 322 K U H P
1. Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang wajib
menyimpannya oleh karena jabatan aau pekerjaannya baik yang
sekarang maupun yang dahulu dipidana dengan pidana penjara selama-
lamanya 9 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 9.000,-
2. Jika kejahatan itu dilakukan yang tertentu, maka perbuatan itu hanya
dapat dituntut atas pengaduan orang lain.
PENTING!
Penolong juga perlu minta izin sebelum menolong
Persetujuan Tindakan Pertolongan
Ada dua bentuk persetujuan atau ijin bagi penolong untuk melakukan
tindakan:
a. Persetujuan yang dianggap diberikan atau tersirat
Adalah persetujuan yang umum diberikan dalam keadaan penderita
sadar atau normal.
b. Persetujuan yang dinyatakan
Adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan atau secara tertulis
oleh penderita itu sendiri.
Seorang Penolong Pertama mempunyai KEWAJIBAN sebagai
èMenjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang di
sekitarnya
èMenjangkau penderita
èMengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa
èMeminta bantuan / rujukan
èMemberikan pertolongan dengan cepat dan tepat sesuai keadaan
penderita
èMembantu penolong yang lain
èMenjaga kerahasiaan medis penderita
èMelakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat
èMempersiapkan penderita untuk ditransportasi / dirujuk ke fasilitas
kesehatan
Kualifikasi Penolong Pertama :
èJujur dan bertanggungjawab
èProfesional
èMempunyai kematangan emosi
èMampu bersosialisasi
èKemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi
èMempunyai kondisi fisik baik
èMempunyai rasa bangga
Alat Perlindungan Diri (APD)Yang Perlu Disiapkan
ebagai pelaku PP, kita juga harus mengutamakan keselamatan diri Ssendiri. Jadi, kita memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD).
APD itu adalah alat yang digunakan agar kita tidak tertular penyakit. Alat
perlindungan diri tidak perlu mahal.
Contohnya :
- Sarung tangan lateks
- Masker penolong
- Kacamata pelindung
Kamu Harus Tau!
Darah dan semua cairan tubuh bisa menularkan penyakit...!
Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan beberapa peralatan.
Misalnya :
- Kasa Steril
- Pembalut gulung / perban
- Pembalut perekat / plester
- Gunting pembalut
- Bidai - Alkohol 70%
- Pinset - Kapas
- Senter
- Selimut
alam melakukan Pertolongan Pertama (PP), Kita juga harus tahu apa itu DAnatomi dan Faal Dasar.
Anatomi adalah ilmu urai tubuh. Yaitu ilmu yang mempelajari susunan
dan bentuk tubuh. Sedangkan ilmu faal yaitu ilmu yang mempelajari
fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh disebut Fisiologi.
POSISI ANATOMIS
Adalah posisi dimana tubuh kita
berdiri tegak, kedua lengan di
samping tubuh, telapak tangan
menghadap ke depan.
Berdasarkan posisi anatomis ini
dikenal ada tiga bidang khayal yang
membagi tubuh menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Bidang Medial
Bidang khayal yang membagi
tubuh menjadi dua, yaitu kiri
dan kanan
2. Bidang Frontal
Bidang khayal yang membagi
t u b u h m e n j a d i d e p a n
(anterior) dan belakang
(posterior)
3. Bidang Transversal
Bidang khayal yang membagi
tubuh menjadi dua, yaitu atas
( s u p e r i o r ) d a n b a w a h
(inferior).
BAGIAN-BAGIAN TUBUH MANUSIA
Tubuh manusia dilindungi oleh kulit dan diperkuat oleh rangka.
Umumnya tubuh manusia dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :
1. Kepala
Terdiri dari :
Tengkorak, wajah dan rahang bawah
2. Leher
3. Batang Tubuh
Terdiri dari :
Dada, perut, punggung dan panggul
4. Anggota Gerak Atas
Terdiri dari :
?Sendi bahu
?Lengan atas
?Siku
?Lengan bawah
?Pergelangan tangan
?Tangan
5. Anggota Gerak Bawah
Terdiri dari :
?Sendi panggul
?Tungkai atas (paha)
?Lutut
?Tungkai bawah
?Pergelangan kaki
?Kaki
TENTANG RONGGA
Selain pembagian tubuh, ternyata tubuh kita terdapat 5 (lima) buah rongga,
yaitu :
1. Rongga Tengkorak
Rongga ini berisi otak dan melindunginya.
2. Rongga Tulang Belakang
Berisi bumbung syaraf atau “spinal cord”
terbentuk dari rongga-rongga tulang
belakang menyatu membentuk suatu
kolom.
3. Rongga Dada
Sering juga disebut rongga toraks.
Dilindungi oleh tulang-tulang rusuk,
berisi jantung, paru-paru, pembuluh
darah besar, kerongkongan dan saluran
pernapasan.
4. Rongga Perut
5. Rongga Panggul
Rongga ini terletak diantara rongga dada
dan rongga panggul. Dalam dunia medis
dikenal dengan istilah abdomen. Di dalam
rongga ini terdapat berbagai organ
pencernaan dan kelenjar seperti
lambung, usus, limpa, hati, empedu,
pancreas dan lainnya.
Rongga ini dibentuk oleh tulang – tulang
panggul, berisi kandung kemih, sebagian
usus besar dan organ reproduksi dalam.
SISTEM TUBUH
Sistem tubuh adalah susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi
tertentu. Ada beberapa sistem pada tubuh manusia :
1. Sistem Rangka (Kerangka/Skeleton)
Fungsi rangka:
?Menopang bagian tubuh
?Melindungi organ tubuh
?Tempat melekat otot dan pergerakan tubuh
?Memberi bentuk tubuh
2. Sistem Otot (Muskularis)
Merupakan suatu organ atau alat yang berfungsi menggerakkan tubuh
3. Sistem Pernapasan (Respirasi)
Ada dua sistem pernapasan:
a. Pernapasan Dalam
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang terjadi dalam
Jaringan.
b. Pernapasan Luar
Adalah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida didalam paru-paru.
4. Sistem Peredaran Darah
Peredaran darah terdiri :
- Peredaran darah kecil :
Jantung Paru-paru (terjadi pengambilan oksigen dan pembuangan gas
karbon dioksida) Jantung.
- Peredaran darah besar :
Jantung pembuluh nadi semua bagian tubuh (terjadi pemberian oksigen
serta pengambilan zat sampah di kapiler) Pembuluh balik Jantung.
5. Sistem Saraf (Nervus)
Organ yang berfungsi untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan
bagian tubuh.
6. Sistem Pencernaan (Digestif)
Saluran yang menerima makanan dari luar untuk diserap oleh tubuh dengan
jalan dicerna ( proses telan, kunyah dan mencampur ) dengan bantuan
enzim dan zat cair mulai mulut sampai anus.
7. Sistem Kelenjar Buntu (Endokrin)
Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya ( produknya ) kedalam darah
dalam jaringan kelenjar tampa melalui saluran dan hasil sekresi ini
disebut hormon.
8. Sistem Kemih (Urinaria)
Proses penyaringan darah untuk menyerap zat yang digunakan tubuh yang
membebaskan dari zat yang tidak digunakan.
9. Kulit
Adalah lapisan jaringan pada bagian luar yang menutupi dan melindungi
permukaan tubuh dan yang berhubungan dengan selaput lendir yang
melapisi rongga-rongga, lubang masuk.
10. Panca Indera
Pancaindera adalah organ untuk menerima jenis rangsangan atau
stimulus tertentu. Terdiri dari :
?Indera Penglihatan (Mata)
?Indera Pendengaran (Telinga)
?Indera Penciuman (Hidung)
?Indera Pengecap (Lidah)
?Indera Perasa/Peraba (Kulit)
11. Sistem Reproduksi
Terdiri dari Sistem reproduksi Pria dan Sistem reproduksi Wanita.
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA MENEMUKAN KORBAN?
Perhatikan :
Tindakan penilaian korban terdiri dari :
1. Penilaian keadaan
Pada saat sampai di lokasi kejadian hal yang pertama kali harus dilakukan
adalah menilai keadaan sekitar. Apakah aman atau tidak bagi dirinya. Jika
ragu lebih baik minta bantuan kepada orang dewasa.
?Bagaimana kondisi pada saat itu ?
?Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
?Bagaimana mengatasinya ?
INGAT !
Amankan diri sendiri terlebih dahulu,
keselamatan penolong nomor 1
Di lokasi
Secara umum tugas seorang penolong saat tiba di lokasi adalah:
- Memastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang orang disekitar
lokasi kejadian
- Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan
- Menentukan keadaan umum kejadian ( mekanisme cedera )
- Mengenali dan mengatasi gangguan cedera yang mengancam nyawa
- Stabilkan penderita dan meneruskan pemantauan
- Minta bantuan bila diperlukan
Dalam melakukan tugas sebagai penolong, juga diperlukan berbagai informasi
untuk menunjang penilaian. Tahukah kamu, informasi dapat kita peroleh dari:
- Kejadian itu sendiri
- Penderita (bila sadar)
- Keluarga (Saksi)
- Mekanisme kejadian
- Perubahan bentuk yang nyata ( cedera yang jelas )
- Gejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit.
2. Penilaian dini
Pada saat menghadapi penderita, kita perlu menentukan kondisi penderita
secara umum. Hal-hal yang ditentukan yaitu :
a. Kesan umum
Langkah ini digunakan untuk menentukan apakah penderita merupakan
kasus trauma atau kasus medis. Perbedaannya adalah sebagai berikut.
-Kasus Trauma : Kasus yang disebabkan oleh suatu ruda-paksa
Mempunyai tanda-tanda yang jelas dan terlihat da
atau teraba. Misalnya luka terbuka, memar, patah
tulang da lain sebagainya
-Kasus Medis : Kasus yang diderita seseorang tanpa ada riwayat ruda-
paksa. Contohnya sesak napas, pingsan.
b. Memeriksa kesadaran
Ada empat tingkatan kesadaran penderita, yaitu :
1. Awas = Alert
2. Suara = Voice
3. Nyeri = Pain
4. Tidak Respon = Un Respon
selalu ingat ASNT = AVPU
c. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik
Jika penderita tidak
respon gunakan teknik
angkat dagu dan tekan
dahi.
d. Untuk menilai pernapasan
Setelah jalan napas berjalan dengan baik maka penolong harus
menilai pernapasan penderita dengan cara :
?Lihat
?Dengar
?Rasakan
e. Menilai denyut nadi
Sebelum melakukannya, kita lihat dulu kondisi korban apakah sadar atau
tidak. Jika sadar, cara yang digunakan adalah dengan meraba nadi
pergelangan tangan (radial). Sedangkan bagi korban yang tidak sadar,
nadi yang diperiksa adalah di bagian leher (Carotis)
f. Hubungi Bantuan
Usahakan untuk segera minta bantuan rujukan. Kita bisa meminta
bantuan kepada orang lain atau melakukannya sendiri. Misalnya dengan
telepon.
JANGAN LUPA!!!
Catat Nomor Telepon Penting Darurat di tempatmu...
3. Pemeriksaan Fisik
Tindakan ini melibatkan penglihatan, perabaan dan pendengaran.
Tanda apa saja yang perlu kita temukan saat melakukan pemeriksaan
fisik???
1. Apakah ada bentuk pada bagian tubuh si korban?
2. Apakah ada terbuka (terlihat jelas) pada tubuh korban?
3. Apakah korban merasakan saat bagian tubuhnya kita raba
atau tekan?
4. Apakah ada pada tubuh korban?
Agar lebih mudah mengingatnya, kita menyebut tanda-tanda
tersebut dengan isilah .
Perubahan
Luka
Nyeri
Bengkak
PLNB
Untuk pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban,
perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap
dari ujung kepala sampai ujung kaki.
1. Kepala
ÊTelinga
ÊHidung
ÊMata
ÊMulut
2. Leher
3. Dada
4. Perut
5. Punggung
6. Panggul
7. Anggota gerak atas
dan bawah.
PENTING!
Pada pemeriksaan anggota
gerak selain PLNB juga
lakukan pemeriksaan gerakan
sensasi dan sirkulasi.
4. PEMERIKSAAN DENYUT NADI
Setiap kali jantung berdenyut maka pembuluh nadi akan melebar dan
berkonstraksi saat darah melaluinya . Nadi adalah gelombang tekanan
yang dihasilkan oleh denyut jantung
Denyut nadi dapat diperiksa di bagian :
- Leher (Pembuluh nadi leher/ Arteri karotis )
- Lengan atas (Pembuluh nadi lengan atas/Arteri brakialis)
- Pergelangan tangan (Pembuluh nadi pergelangan tangan/A. radialis)
- Lipat paha (Pembuluh nadi lipat paha/ A.femoralis)
Cara memeriksa nadi:
- Pasien berbaring atau duduk dengan tenang
- Raba nadi yang akan diperiksa dengan telunjuk dan jari tengah
- Tekan sedikit sampai nadi teraba , lalu mulai menghitung sambil
melihat penunjuk detik pada jam .
- Bila denyut nadi teratur, nadi
diperiksa selama 15 detik dan
h a s i l n y a d i k a l i k a n 4 u n t u k
mendapatkan denyut nadi permenit.
Bila denyut nadi tidak teratur, harus
diukur selama 60 detik
- Laporkan juga teratur atau tidak,
kuat atau lemah denyut nadi
penderita
Denyut Nadi
Bayi : 120 – 150 X/menit
Anak : 80 – 150 X/menit
Dewasa : 60 – 90 X/menit
5. PEMERIKSAAN PERNAPASAN
Pada penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa
frekwensi pernapasannya sedang dihitung. Genggam tangan penderita lalu
letakkan diatas diatas dada atau perut penderita, lalu amati gerakkan naik
turunnya.
Satu pernapasan adalah satu kali menghirup napas dan satu kali
mengeluarkan napas (satu kali gerakan naik dan turun). Pernapasan
dihitung selama 30 detik, lalu dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi
pernapasan permenit.
Frekwensi Pernapasan
Bayi : 25 – 50 X/menit
Anak : 15 – 30 X/menit
Dewasa : 12 – 20 X/menit
6. PEMERIKSAAN SUHU
Pada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah
ada peningkatan atau penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan
dengan menggunakan punggung tangan pada dahi atau leher.
Kelembaban kulit juga harus dinilai (berkeringat/kering)
Pucat
Dapat terjadi akibat gangguan peredaran darah
Kemerahan
Tekanan darah tinggi, keracunan alcohol, luka bakar,
demam, penyakit infeksi
Kebiruan (sianossi)
Kurangnya oksigen dalam
darah.
Kekuningan
Sering merupakan tanda
gangguan hati
Biru kehitaman
Tanda perdarahan bawah kulit
Warna kulit juga perlu dinilai.
RIWAYAT PENDERITA
Untuk mengetahui penyebab atau pencetus suatu kejadian, mekanisme
kejadian atau perjalanan suatu penyakit maka diperlukan wawancara yang
dapat dilakukan dengan penderita, keluarganya atau saksi mata. Riwat
penderita ini sangat penting pada kasus medis.Untuk memudahkan, dikenal
akronim KOMPAK .
K = Keluhan utama
Sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita . Gejala adalah hal-hal yang
hanya dapat dirasakan oleh penderita misalnya nyeri, pusing. Tanda
adalah hal-hal yang dapat diamati oleh orang lain . Saat melakukan Tanya
jawab hindari jawaban YA atau TIDAK. Usahakan memberikan pertanyaan
terbuka .
O = Obat – obatan yang diminum
Tanyakan apakah penderita sedang dalam proses pengobatan. Gangguan
yang dialami mungkin akibat lupa minum atau menelan obat tertentu
contohnya seorang penderita kencing manis mengalami masalah kadar
gula derah yang tinggi karena lupa minum obat sebelum makan.
M = Makanan / Minuman terakhir
Hal ini dapat dijadikan dasar terjadinya kehilangan kesadaran pada
penderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila ternyata
penderita harus menjalai pembedahan di RS.
P = Penyakit yang diderita
Riwayat penyakit yang sedang diderita atau pernah diderita yang
mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita saat ini.
Contoh : asma dan jantung.
A = Alergi yang Dialami
Perlu dicari apakah penyebab pada penderita ini mungkin merupakan
suatu bentuk alergi terhadap bahan-bahan tertentu . umumnya penderita
atau keluarga sudah mengetahuinya dan sudah memahami mengatasi
keadaan itu.
K = Kejadian
Kejadian yang dialami penderita sebelum kecelakaan atau sebelum
timbulnya Waspadai Gejala dan Tandanya! penyakit yang diderita saat ini.
INGAT!!!
Penolong tidak membuat diagnosa, tetapi dapat membuat
kesimpulan berdasarkan hasil temuannya.
PEMERIKSAAN BERKALA
PELAPORAN
Usahakan pemeriksaan terus dilanjutkan secara berkelanjutan sebel
mendapat pertolongan medis. Secara umum pada pemeriksaan berkala ha
dinilai kembali :
- Tingkat kesadaran
- Nilai kembali jalan napas dan perbaii bila perlu
- Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan kualitasnya
- Periksa kembali nadi penderita
- Nilai kembali keadaan kulit : Suhu, kelembaban dan kondisinya
- Periksa kembali secara seksama mungkin ada bagian yang bel
diperiksa atau sengaja di lewati
- Nilai kembali penatalaksanaan penderita (secara keseluruhan)
- Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman d
nyaman.
Setelah selesai menangani penderita dan penolong melakukannya dalam tugas
maka semua pemeriksaan dan tindakan pertolongan harus dilaporkan secara
singkat dan jelas kepada penolong selanjutnya.
Dalam laporan sebaiknya dicantumkan :
- Umur dan jenis kelamin penderita
- Keluhan utama
- Tingkat kesadaran
- Keadaan jalan napas
- Pernapasan
- Denyut nadi
- Pemeriksaan yang penting
- KOMPAK yang penting
- Penatalaksanaan
- Perkembangan lainnya yang dianggap penting
CEDERA JARINGAN LUNAK
enturan atau terkena benda tajam terkadang menimbulkan dampak
memar hingga keluarnya darah dari tubuh. Disini kta akan membahas Btentang Perdarahan dan Syok.
Kenapa bisa terjadi perdarahan?
Perdarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat
disebabkan oleh benturan (trauma/penyakit). Perdarahan yang besar
merupakan penyebab syok yaitu suatu kondisi dimana beberapa sel dan alat
tubuh tidak cukup mendapat aliran darah yang mengandung oksigen (darah
yang adekuat).
Perdarahan dibagi menjadi 2 :
1. Perdarahan luar (terbuka)
2. Perdarahan dalam (tertutup)
PERDARAHAN LUAR (TERBUKA)
Jenis perdarahan ini terjadi akibat kerusakan dinding pembuluh darah
disertai dengan kerusakan kulit, yang memungkinkan darah keluar dari
tubuh. Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan perdarahan
luar dibedakan menjadi :
1. Perdarahan Arteri
Darah yang keluar dari pembuluh nadi keluar
menyembur sesuai dengan denyut nadi dan
berwarna merah terang karena masih kaya
dengan oksigen.
2. Perdarahan Vena
Darah yang keluar dari pembuluh vena mengalir, berwarna merah gelap karena
mengandung karbon dioksida .
3. Perdarahan Kapiler
Berasal dari pembuluh kapiler , darah yang
keluar merembes perdarahan ini sangat kecil
sehingga hamper tidak memiliki tekanan
warnanya bervariasi antara merah terang
dan merah gelap .
Pengendalian dan Penanganan Perdarahan Luar
1. Tekan luka dengan jari atau telapak tangan (gunakan sarung tangan).
2. Tinggikan anggota tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung untuk
mengurangi kehilangan darah.
3. Tekan pada titik tekan , yaitu arteri di atas daerah yang mengalami
perdarahan. Ada beberapa titik tekan yaitu :
- Arteri Brakialis (arteri di lengan atas)
- Arteri Radialis (arteri di pergelangan tangan)
- Arteri Femoralis (arteri di lipatan paha)
Penanganan Perdarahan Luar
1. Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh penderita
2. Jangan menyentuh mulut,hidung,mata dan makanan sewaktu memberi
perawatan
3. Cucilah tangan setelah selesai membeikan perawatan
4. Buang bahan yang sudah ternoda dengan darah atau cairan tubuh penderita
dengan baik .
PERDARAHAN DALAM (TERTUTUP)
Benturan dengan benda tumpul merupakan penyebab utama cedera
dalam dan perdarahan dalam. Kehilangan darah pada perdarahan dalam Btidak terlihat karena kulitnya masih utuh dan mengingat perdarahan
dalam tidak terlihat, kecurigaan adanya perdarahan dalam harus dinilai dari
pemeriksaan fisik lengkap termasuk wawancara dan menganalisa mekanisme
kejadian .
Beberapa perdarahan dalam yang dapat dikenali antara lain :
- Cedera pada bagian luar tubuh yang mungkin merupakan petunjuk bagian
dalam juga mengalami cedera
- Adanya memar disertai adanya nyeri pada tubuh, pembengkakan terutama
diatas alat tubuh penting
- Nyeri,bengkak dan perubahan bentuk pada alat gerak
- Nyeri tekan atau kekakuan pada diding perut
- Muntah darah
- Buang air besar berdarah, baik darah segar maupun darah hitam
- Luka tusuk, khususnya pada batang tubuh
- Darah atau cairan mengalir dari hidung dan telinga
- Buang air kecil campur darah
Penanganan Perdarahan dalam
1.Baringkan penderita
2.Periksa dan pertahankan Air Breath Circulation (ABC)
3.Periksa pernapasan dan nadi secara berkala
4.Rawat sebagai syok (lihat syok)
5.Jangan berikan makan atau minum
6.Segera bawa kefasilitas kesehatan terdekat
SYOK
otak, jantung dan paru-paru) tidak cukup mendapat aliran darah yang Smengandung oksigen dan bahan nutrisi.
Kenapa syok terjadi?
1. kegagalan jantung memompa darah
2. Kehilangan darah dalam jumlah besar
3. Pelebaran pembuluh darah yang luas (dilatsi)
Waspadai Syok! berikut adalah
Tanda dan gejalanya
Tanda:
1. Nadi cepat dan lemah
2. Nafas cepat dan dangkal
3. Kulit pucat dingin dan lembab
4. Wajah pucat dan kebiruan (sianosis)
pada bibir,lidah dan cuping telinga
5. Pandangan hampa dan pupil mata
melebar
6. Pe r u b a h a n k e a d a a n m e n t a l
(gelisah,cemas)
Bagaimana menanganinya?
1. Bawa penderita ketempat teduh dan
aman
2. Tidurkan telentang
3. Tinggikan tungkai
4. Longgarkan pakaian penderita
5. Selimuti agar tidak kehilangan panas
tubuh
6. Jaga agar jalan nafas tetap baik
7. Kontrol Perdarahan dan rawat cedera
lainnya bila ada
8. Jangan beri makan dan minum
9. Periksa tanda vital secara berkala
10. Rujuk ke fasilitas kesehatan .
Gejala:
1. Mual, mungkin disertai muntah
2. Haus
3. Lemah
4. Pusing (Vertigo)
5. Tidak nyaman dan takut
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
alam setiap kegiatan kita sehari-hari terkadang ada saja yang bisa
menyebabkan kita mengalami cedera sistem otot dan rangka hingga kita Dmerasa sangat sakit dan sulit untuk memfungsikan alat gerak.
Cedera otot rangka merupakan salah satu bentuk cedera yang paling
banyak dijumpai di lapangan, mulai dari yang ringan sampai yang mengancam
nyawa. Tanpa memandang berat atau ringannya kasus yang dihadapi,
penangan yang baik dapat membantu mencegah terjadinya cacat tetap.
Supaya kita tidak salah dalam memberikan pertolongan, yang berikut ini wajib
dibaca.
Secara umum cedera otot rangka dapat berupa :
1. Patah tulang ( Fraktur )
2. Cerai sendi ( Dislokasi )
3. Terkilir otot ( Strain )
4. Terkilir sendi ( Sprain )
Lebih tau tentang Bentuk cedera otot rangka
Patah Tulang adalah terputusnya jaringan tulang
Waspadai Gejala dan Tandanya! patah tulang :
- Perubahan bentuk
- Nyeri dan kaku
- Terdengar suara berderik pada daerah yang patah
- Terjadinya pembengkakan
- Adanya memar
- Ujung tulang terlihat
- Adanya gangguan peredaran perdarahan
1. Patah Tulang
Jenis Patah Tulang
- Patah tulang terbuka
• Bagian tulang yang patah berhubungan dengan udara luar
- Patah tulang tertutup
• Bagian tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara luar
Patah Tulang Terbuka
Nah... untuk cedera otot rangka, kita bisa menolongnya dengan pembidaian
Apa itu pembidaian?
Pembidaian adalah pemakaian suatu alat Bantu untuk menghindari
pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian tubuh yang cedera.
Pentingnya Pembidaian
Pembidaian bertujuan untuk :
- Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah
- Mengurangi cidera yang baru disekitar bagian tulang yang patah
- Mengistirahatkan anggota badan yang patah
- Mengurangi rasa nyeri
- Mengurangi perdarahan
- Mempercepat penyembuhan
Selain itu kita juga perlu mengenal Macam – macam Bidai. Alat yang bisa
difungsikan sebagai bidai?
- Bidai Keras
Dibuat dari bahan yang keras dan kaku untuk mencegah pergerakan bagian
yang cedera. Bahan yang sering dipakai adalah kayu, alumunium, karton,
plastic atau bahan lain yang kuat dan ringan. Contoh : BIdai kayu, bidai
tiup, bidai vakum
- Bidai yang dapat dibentuk
Jenis bidai ini dapat diubah menjadi berbagai bentuk dan kombinasi untuk
disesuaikan dengan bentuk cedera . Contoh : Bidai vakum, bantal,
selimut, karton, bidai kawat.
- Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya.Hanya
digunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah 29
tulang paha
Gendongan atau Blat dan Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umunya dipakai
mitela.Prinsipnya adalah memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana
untuk menghentikan pergerakan daerah cedera. Contoh : Gendongan
lengan.
Bidai Improvisasi
Bila tidak tersedia bidai jadi, maka penolong dituntut mampu
berimprovisasi membuat bidau yang cukup kuat dan ringan untuk
menopang bagian tubuh yang cedera.Contoh : majalah, Koran, karton dll.
Pedoman umum pembidaian
- Sampaikan rencana tindakan kepada penderita
- Pastikan bagian yuang cedera dapat dilihat dan rawat perdarahan bila
ada
- Nilai gerakan sensasi-sirkulasi pada bagian daerah luka sebelum
menggerakan pembidaian
- Siapkan alat seperlunya (bidai dan, mitella)
- Upayakan tidak mengubah posisi yang cidera
- Jangan memasukan bagian tulang yang patah
- Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah
- Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar
- Ikatan harus cukup jumlahnya dimulai dari sendi yang banyak bergerak
- Selesai dilakukan pembidaian dilakukan pemeriksaan GSS kembali,
bandingkan dengan pemerikasaan GSS yang pertama
2.Cerai Sendi (Dislokasi)
Cerai sendi adalah keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi.
Penyebab :
- Sendi teregang melebihi batas normal sehingga kedua ujung tulang
terpisah dan tidak pada tempatnya. Jaringan ikat sendi bisa tertarik
melebihi batas normal dan mungkin sampai robek
Waspadai Gejala dan Tandanya! :
- Secara umum berupa patah tulang yang terbatas pada daerah sendi.
3.Terkilir Otot (Strain)
Terkilir otot adalah robeknya jaringan otot pada ekor otot (Tendon), karena
teregang melebihi batas normal.
Penyebab :
- Umumnya terjadi karena pembebanan secara tiba-tiba pada otot
tertentu.Hal ini sering terjadi pada cedera olahraga karena : karena :
- Latihan peregangan tidah cukup
- Latihan peregangan tidak benar
- Teregang melampaui kemampuan
- Gerakan yang tidak benar
Waspadai Gejala dan Tandanya! :
- Nyeri yang mendadak pada daerah otot yang tertentu
- Nyeri menyebar keluar disertai kejang dan kaku otot
- Bengkak pada daerah cedera
4.Terkilir Sendi (Sprain)
Terkilir Sendi adalah robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi karena
sendi teregang melebihi batas normal .
Penyebab :
Terpeleset, gerakan yang salah .
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Bengkak
- Nyeri Gerak
- Nyeri Tekan
- Warna kulit merah kebiruan
Pertolongan cedera pada sistem otot rangka:
- Lakukan penilaian dini.
- Lakukan pemeriksaan Fisik
- Stabilkan bagian yang patah secara manual
- Upayakan yang diduga patah dapat dilihat- Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada
- Siapkan alat-alat seperlunya ( bidai dan mitella )
- LAKUKAN PEMBIDAIAN……!!!
- Kurangi rasa sakit
- Baringkan penderita pada posisi yang nyaman.
Penanganan Terkilir :
- Letakkan penderita dalam
p o s i s i y a n g n y a m a n ,
istirahatkan bagian yang
cedera
- Tinggikan bagian yang
cedera
- B e r i k o m p r e s d i n g i n
maksimum 3 menit, ulangi
setiap jam bila perlu
- Balut tekan dan tetap
tinggikan
- Rawat sebagai patah tulang
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
Pertolongan pada beberapa cedera alat gerak :
1. Cedera bahu
Dislokasi bahu adalah cedera yang paling sering terjadi di daerah bahu. Bila terjadi patah tulang
selangka, mungkin terlihat rongga pada daerah lengan atas di bawah tulang selangka. Pada cedera ini
tindakan yang paling baik adalah memasang gendongan.
2. Cedera Patah tulang lengan atas
Tulang lengan atas merupakan tulang yang cukup tebal dan kuat, bila tulang ini cedera waspadailah
cedera jaringan disekitarnya. Pertolongan :
- Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menghadap kedalam
- Pasang bidai sampai siku
- Ikat di daerah diatas dan diaerah yang patah
- Lengan bawah digendong
- Jika siku juga patah dan tangan tidak dapat dilipat, pasang bidai sampai ke lengan bawah, dan
biarkan tangan tergantung, tidak usah digendong.
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
3. Cedera patah tulang lengan bawah
Cedera di daerah lengan bawah dan pergelangan tangan merupakan cedera yang sering ditemukan.
Pertolongan :
- letakkan tangan di dada
- Pasang bidai dari siku sampai tangan
- Ikat pada daerah diatas dan dibawah tulang yang patah
- Lengan digendong
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
4. Cedera tangan dan jari
Tangan yang cedera harus dibidai pada posisi fungsional. Cara paling mudah adalah dengan
meletakkan benda dalam telapak tangan, lalu membalut tangan tersebut dan meletakkannya diatas
bidai. Bila yang cedera adalah jari, maka ikatlah jari tersebut dengan jari disebelahnya. Bila yang
cedera lebih dari satu jari maka bidailah seluruh tangan
5. Patah tulang paha
Perubahan bentuk pada patah tulang paha biasanya terlihat dengan jelas, disamping nyeri dan
pembengkakkan. Pertolongan :
- Pasang dua bidai dari :
?Ketiak sampai sedikit melewati telapak kaki
?Lipatan paha sampai sedikit melewati telapak kaki
- Beri bantalan kapas atau kain antara bidai dengan tungkai yang patah
- Bila perlu ikat kedua kaki diatas lutut dan pergelangan kaki – telapak kaki dengan pembalut
untuk mengurangi pergerakan.
- Rujuk ke fasilitas Kesehatan
Catatan :
- Patah tulang paha dapat menimbulkan perdarahan dalam, sehingga penderita dapat
mengalami syok
- Bila ada patah tulang terbuka, atasi perdarahan dan rawat lukanya
6. Cedera Lutut
Bila lutut berada dalam posisi tertekuk maka bidailah dalam posisi tersebut dan bila lurus maka bidailah
dalam posisi lurus. Cara membidainya sama seperti patah tulang paha .
7. Patah tulang tungkai bawah
Umumnya kedua tulang tungkai bawah mengalami cedera bersamaan. Letaknya yang sangat dekat
denganpermukaan kulit menyebabkan cedera ini sering berupa patah tulang terbuka . Pertolongan :
?Pasang 2 bidai disebelah luar dan dalam tungkai yang patah dari lipatan paha sampai sedikit
melewati telapak kaki.
?Beri bantalan kapas atau kain antara bidai atau kain.
LUKA BAKAR
ada dasarnya manusia memerlukan panas untuk kehidupan sehari-hari.
Misalnya untuk memasak dan menyetrika. Terkadang ketidak sengajaan, Psumber panas itu secar langsung maupun tidak langsung mengenai tubuh
kita maka akan menimbulkan cedera. Cedera inilah yang dinamakan luka
bakar.
Jadi pengertian luka bakar yaitu semua cedera yang terjadi
akibat paparan suhu yang tinggi.
ada dasarnya manusia memerlukan panas untuk kehidupan sehari-hari.
Misalnya untuk memasak dan menyetrika. Terkadang ketidak sengajaan, Psumber panas itu secar langsung maupun tidak langsung mengenai tubuh
kita maka akan menimbulkan cedera. Cedera inilah yang dinamakan luka
bakar.
Jadi pengertian luka bakar yaitu semua cedera yang terjadi
akibat paparan suhu yang tinggi.
Penyebab Luka Bakar
1. Panas (Suhu Diatas 60º), contoh : Api, Uap panas, Benda panas
2. Listrik, Contoh : Listrik Rumah tangga, Petir
3. Kimia, Contoh : Soda Api, Air aki (Zuur)
4. Radiasi, Contoh : Sinar Matahari (Ultra Violet), Bahan Radioaktif
Penggolongan Luka Bakar
Berdasarkan luas lapisan kulit yang mengalami cedera, luka bakar
dikelompokkan menjadi :
1. Luka Bakar Derajat Satu (Permukaan) meliputi permukaan kulit yang
paling atas (kulit Ari/Epidermis)
Penyebab Luka Bakar
1. Panas (Suhu Diatas 60º), contoh : Api, Uap panas, Benda panas
2. Listrik, Contoh : Listrik Rumah tangga, Petir
3. Kimia, Contoh : Soda Api, Air aki (Zuur)
4. Radiasi, Contoh : Sinar Matahari (Ultra Violet), Bahan Radioaktif
Penggolongan Luka Bakar
Berdasarkan luas lapisan kulit yang mengalami cedera, luka bakar
dikelompokkan menjadi :
1. Luka Bakar Derajat Satu (Permukaan) meliputi permukaan kulit yang
paling atas (kulit Ari/Epidermis)
2. Luka Bakar Derajat Dua. Sedikit lebih dalam
3. Luka Bakar Derajat Tiga. Lapisan yang terkena tidak terbatas bahkan
sampai kedalam tulang dan rongga dalam.
3. Luka Bakar Derajat Tiga. Lapisan yang terkena tidak terbatas bahkan
sampai kedalam tulang dan rongga dalam.
uh dengan prosentase sembilan per daerah tubuh (lihat gambar hukum 9)
Luas permukaan luka bakar
Dalam penangan luka bakar dan penentuan derajat berat luka bakar, luas
permukaan tubuh yang mengalami luka bakar sangat berperan. Pedoman
untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar dilakukan dengan Hukum 9
(rule of nine) yaitu dengan membagi daerah tub
Penangangan Luka Bakar :
1. Alirkan air biasa ke daerah yang luka, bila ada bahan kimia alirkan air
terus menerus selama 20 menit atau lebih
2. Lepaskan pakaian dan perhiasan, jika pakaian melekat pada luka bakar
gunting sekitarnya jangan memaksa untuk melepasnya
3. Tutup luka bakar, gunakan penutup luka steril (kassa Steril), jangan
memecahkan gelembung.
4. Jangan gunakan mentega, odol, oli, kecap, kopi, air es.
5. Rujuk ke fasilitas kesehatan
PEMINDAHAN KORBAN
etelah melakukan penilaian keadaan dan penilaian dini, selanjutnya kita
menentukan prioritas pemindahan penderita. Beberapa pertanyaan yang Smungkin terjadi adalah:
a. Kapan saatnya penderita dipindahkan
b. Apakan penilaian dan pemeriksaan penderita harus selesai sebelum
pemindahan
c. Berapa lamakah tulang belakang harus dijaga ( stabilisasi manual )
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemindahan
penderita:
1. Nilai kesulitan yang mungkin terjadi pada saat pemindahan
2. Rencanakan gerakan sebelum mengangkat dan memindahkan
penderita
3. Jangan memindahkan dan mengangkat penderita jika tidak mampu
4. Gunakan otot tungkai, panggul serta otot perut. Hindari mengangkat
dengan otot punggung dan membungkuk.
5. Jaga keseimbangan
6. Rapatkan tubuh penderita dengan tubuh penolong saat memindahkan
dan mengangkat penderita.
7. Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap
Prinsip dasar pemindahan penderita :
1. Jangan dilakukan jika tidak perlu
2. Melakukan sesuai dengan cara yang benar
3. Kondisi Fisik Penolong harus baik dan terlatih
Tidak ada definisi yang pasti kapan seorang penderita harus dipindahkan.
Sebagai pedoman dapat dikatakan bahwa bila tidak ada bahaya berikan
pertolongan dulu baru pindahkan penderita. Bila situasi dan kondisi
dilapangan relative tidak aman mungkin harus dilakukan pemindahan
penderita terlebih dahulu.
Berdasarkan keselamatan penolong dan penderita, pemindahan penderita
digolongkan menjadi 2 bagian :
1. Pemindahan Darurat
Pemindahan darurat dilakukan bila ada bahaya yang mengancam bagi
penderita dan penolong. Contoh :
- Ancaman Kebakaran
- Ancaman Ledakan
- Ancaman Bangunan runtuh
- Ancaman mobil terguling bensin tumpah
- Adanya bahan-bahan berbahaya
- Orang sekitar yang berprilaku aneh
- Kondisi cuaca yang buruk
Contoh Cara pemindahan Darurat :
- Tarikan lengan
- Tarikan Bahu
- Tarikan Baju
- Tarikan selimut
2. Pemindahan Biasa
Pemindahan biasa dilakukan jika keadaan tidak membahayakan penderita
maupun penolong.
Teknik angkat langsung dengan tiga penolong:
- ke tiga penolong berlutut pada salah satu sisi penderita , jika
memungkinkan beradalah pada sisi yang paling sedikit cedera.
- penolong pertama menyisipkan satu lengan dibawah leher dan
bahu, lengan yang satu disisipkan dibawah punggung penderita.
- penolong kedua menyisipkan tangan dibawah punggung dan bokong
penderita.
- penolong ketiga menyisipkan lengan dibawah bokong dan dibawah
lutut penderita.
- penderita siap diangkat dengan satu perintah.
- angkat penderita keatas lutut ketiga penolong secara bersamaan.
- sisipkan tandu yang akan digunakan dan atur letaknya oleh
penolong yang lain.
- letakkan kembali penderta diatas tandu dengan satu perintah yang
tepat.
- jika akan berjalan tampa memakai tandu, dari langkah no 6
teruskan dengan memiringkan penderita ke dada penolong.
- berdiri secara bersamaan dengan satu perintah.
Teknik mengangkat tandu:
Penolong dalam keadaan berjongkok dan akan mengangkat tandu
- Tempatkan kaki pada jarak yang tepat.
- Punggung harus tetap lurus.
- Kencangkan otot punggung dan otot perut. Kepala tetap menghadap
kedepan dalam posisi netral.
- Genggamlah pegangan tandu dengan baik.
- Pada saat mengangkat punggung harus tetap terkunci sebagai poros dan
kekuatan konstraksi otot seluruhnya pada otot tungkai.
- Saat menurunkan tandu lakukan langkah diatas pada urutan
selanjutnya.
Teknik angkat anggota gerak
Biasanya diperlukan dua penolong untuk melakukan teknik ini :
- Penolong pertama berada diposisi kepala penderita.
- Lakukan pengangkatan pada lengan penderita.
- Penolong yang lain berdiri diantara dua tungkai penderita, menyelipkan
tangan dan mengangkat ke dua lutut penderita.
- Dengan satu aba- aba kedua penolong dapat memindahkan penderita di
lokasi yang diinginkan.
Posisi penderita
Secara umum posisi penderita tergantung dari cedera yang dialami dan
keadaan pada saat itu. Beberapa pedoman untuk memposisikan penderita :
- Penderita dengan syok. Jika tidak ditemukan tanda-tanda cedera pada
tungkai atas dan tulang belakang tingikka tungkai sekitar 20 – 30 cm.
- Penderita dengan gangguan pernapasan. Posisikan duduk atau setengah
duduk.
- Penderita dengan nyeri perut. Posisikan tidur. Posisikan tidur miring
dengan tungkai ditekuk.
- Penderita Muntah-muntah. Posisikan nyaman dan awasi jalan napas.
- Penderita Trauma, terutama dicurigai cedera tulang belakang (spinal)
harus segera distabilkan dan imobilisasi dengan papan spinal panjang.
- Penderita tidak sadar dan tidak dicurigai ada cedera spinal atau cedera
berat lainnya, posisikan miring stabil.
Posisi terbaik melakukan pemindahan tergantung pada kondisi saat itu.
KEDARURATAN MEDIS
eseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal dengan kedaruratan
medis mungkin juga dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala Sgangguan fungsi tubuh, misalnya kehilangan kesadaran lalu terjatuh
sehingga terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain infeksi, racun, atau
kegagalan satu atau lebih system tubuh.
Penanganan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan
memantau tanda vital penderita saat teratur lalu segera merujuk penderita
kefasilitas kesehatan.
Ingat, gejala dan tandanya karena pada kedaruratan medis sangat beragam
Gejala:
- Demam
- Nyeri
- Mual, muntah
- Buang air kecil berlebihan atau tidak sama sekali
- Pusing, perasaan mau pingsan, merasa akan kiamat
- Sesak atau merasa sukar bernapas
- Rasa haus atau rasa lapar berlebihan, rasa aneh pada mulut
Tanda:
- Perubahan status mental ( tidak sadar dan bingung )
- Nada cepat atau sangat lambat, tidak teratur, lemah atau sangat kuat
- Pernapasan tidak teratur
- Perubahan keadaan kulit : suhu , kelembaban , keringat berlebihan,
sangat kering termasuk perubahan warna pada selaput lendir (
pucat,kebiruan dan terlalu merah)
- Perubahan tekanan darah
- Pupil mata sangat lebar atau sangat kecil
- Bau khas dari mulut atau hidung
- Terjadinya kejang atau kelumpuhan
- Mual, muntah, diare
Beberapa kasus umum yang mungkin ditemukan oleh seorang penolong:
1. Pingsan
Apakah kamu pernah pingsan? Bagimana rasanya? Atau mungkin kamu
pernah melihat orang pingsan. Terus, apakah kamu tau kenapa seseorang
bisa pingsan? Berikut ini adalah penjelasannya.
Apa penyebab pingsan yang sebenarnya?
Pingsan dapat terjadi karena peredaran darah dan oksigen ke organ otak
berkurang.
Misalnya karena :
- Reaksi terhadap rasa nyeri
- Kelelahan
- Kekurangan makanan
- Emosi yang hebat
- Berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang
cukup.
Waspadai Pingsan! Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Perasaan limbung.
- Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging.
- Lemas, keluar keringat dingin.
Menguap.
- Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya
beberapa menit.
- Denyut nadi lambat
Cara menangani
- Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan.
- Longgarkan pakaian.
- Usahakan penderita menghirup udara segar.
- Periksa cedera lainnya.
- Beri selimut, agar badannya hangat.
- Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit.
- Bila tidak cepat pulih, maka:
– Periksa napas dan nadi.
– Posisikan stabil.
2. Paparan Panas
Kedaruratan medis karena paparan panas dapat berupa kejang panas (kram),
kelelahan panas dan sengatan panas.
a. Kejang panas
Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri pada otot yang terjadi pada saat
melakukan kegiatan fisik, misalnya bermain bola, berlari. Umumnya terjadi pada
otot tungkai dan perut. Hal ini terjadi pada akibat kehilangan cairan dan
elektrolit dalam tubuh yang cukup besar melalui keringat. Penderita umumnya
sadar dan berkeringat, suhu tubuh normal.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Kejang pada otot yang disertai nyeri, biasanya pada otot tungkai dan perut.
- Kelelahan
- Mual
- Mungkin pingsan
Cara menanganinya :
- Pindahkan penderita ke tempat teduh /sejuk.
- Baringkan sampai kejangnya menghilang.
- Beri minum kepada penderita (Oralit atau sejenisnya)
- Rujuk ke fasilitas kesehatan terutama bila kejang tidak berhenti.
b. Kelelahan Panas
Kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang suhu
udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah gangguan
ini juga akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat yang berlebihan
sampai sistem sirkulasi terganggu. Bila tidak diatasi kelelahan panas dapat
menjadi sengatan panas.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Pernapasan cepat dan dangkal.
- Nadi lemah.
- Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat
- Pucat, keringat berlebihan.
- Lemah.
- Pusing, kadang penurunan respons
- Lidah kering dan haus
Cara menanganinya :
- Baringkan penderita ditempat yang teduh
- Kendorkan pakaian yang mengikat
- Tinggikan tungkai penderita 20 – 30 cm
- Beri minum bila penderita sadar
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
c. Sengatan Panas
Terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan suhu tubuh penderita
sudah tidak lagi mampu untuk mengeluarkan kelebihan panas,
sehingga suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan berbahaya bagi
keselamatan penderita. Masalah ini menjadi lebih kompleks bila
penderita tidak lagi berkeringat. Keadaan ini biasanya terjadi akibat
aktivitas fisik berlebihan di tempat bersuhu tinggi atau di tempat
yang kelembaban dan ventilasinya kurang baik. Sengatan panas
dapat mengancam jiwa.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Pernapasan cepat dan dalam.
- Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah.
- Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan
- Pupil mata melebar
- Kehilangan kesadaran
- Kejang umum atau gemetar pada otot
Cara menanganinya
- Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin.
- Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut
dan sekitar mata kaki serta di samping leher.
- Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi
air dingin dan tambahkan es ke dalamnya.
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
3. Paparan Dingin ( Hipotermia )
Paparan terhadap dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun < 35° C.
Tubuh akan berusaha menuruninya dengan cara gemetar , suatu respon
bawah sadar untuk meningkatkan suhu tubuh melalui aktivitas otot.
Hipotermia dapat terjadi akibat penderita berada dialam terbuka dalam
waktu yang lama. Ada beberapa hal yang adapt memperburuk hipotermia
yaitu :suhu rendah, angin, air, usia penderita, kesehatan penderita,
penyakit yang diderita, alcohol, penyalah gunaan obat dan kekurangan
makanan.
Waspadai Gejala dan Tandanya!
- Menggigil/gemetar
- Terasa melayang
- Pernapasan cepat nadi lambat
- Gangguan penglihatan
- Reaksi mata lambat
- Alat gerak kaku
- Pupil mata melebar dan tidak bereaksi
- Kesadaran menurun
Cara menanganinya
Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman.
- Penilaian dini dan pemeriksaan penderita.
- Pindahkan penderita dari lingkungan dingin.
- Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada.
- Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar
tetap kering.
- Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara
pelan-pelan.
- Pantau tanda vital secara berkala.
- Rujuk ke fasilitas kesehatan.
KERACUNAN
Pengertian Racun
uatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat
menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat Smenimbulkan kematian. Reaksi kimianya merusak jaringan tubuh atau
mengganggu fungsi tubuh. Harus dibedakan dengan reaksi obat karena reaksi
obat dalam tubuh memang diinginkan, namun ada kalanya terjadi reaksi obat
yang tidak di inginkan .
Beberapa contoh zat yang berupa racun : insektisida, sianida (pada singkong
beracun), racun binatang (ular, kalajengking, dll).
Keracunan pada manusia dapat terjadi karena faktor-faktor berikut :
- Sengaja (Bunuh diri)
- Tidak sengaja (makanan,minuman, udara beracun)
- Penyalahgunaan obat
Bagaimana cara racun masuk ke dalam tubuh kita?
Berdasarkan jalur masuknya racun kedalam tubuh manusia, keracunan dibagi
menjadi empat :
1. Keracunan melaui mulut/alat pencernaan
Gejala :
- Mual muntah
- Nyeri perut
- Diare
- Napas berbau
- Suara parau
- Luka bakar pada daerah mulut
- Adanya sisa racun didaerah mulut
- Mulut berbusa
Penanganan :
- Beri minum anti racun umum (norit, susu, putih telur, air kelapa,
air mineral).
- Usahakan si penderita muntah.
Jangan muntahkan bila menelan asam/basa kuat, minyak,
penderita kejang, penderita tidak sadar.
2. Keracunan melalui pernapasan
Gejala :
- Sesak napas
- Kulit kebiruan (sianosis)
- Napas berbau
- Batuk
- Suara parau
Penanganan :
- Beri oksigen bila ada
- Rujuk ke fasilitas kesehatan segera
3. Keracunan melalui kontak/penyerapan (kulit)
Gejala :
- Kulit daerah kontak berwarna kemerahan
- Nyeri
- Melepuh dan meluas
Penanganan :
- Buka baju penderita
- Bila racun berupa serbuk sikat sampai bersih
- Siram bagian yang terkena racun dengan air (minimal 20 Menit)
- Jangan siram kulit dengan air yang terkena soda api
4. Keracunan melalui suntik/gigitan
Gejala :
- Luka didaerah suntikan/gigitan
- Nyeri pada daerah gigitan
51
- Kemerahan
- Perubahan warna kulit
Penanganan :
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
Waspadai Keracunan! Gejala dan Tanda Umumnya :
- Penurunan kesadaran, gangguan status mental (gelisah, ketakutan)
- Gangguan pernapasan
- Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
- Mual, muntah, mulut berbusa
- Lemas, lumpuh, kesemutan
- Pucat, kebiruan (sianosis)
- Kejang-kejang
- Syok
- Denyut nadi tak beraturan
Gigitan Ular
Bila seseorang penderita luka gigitan ular menunjukkan gejala dan tanda
maka berarti keadaannya serius dan perlu penanganan khusus.
Beberapa gejala dan tandanya!
- Demam
- Mual dan muntah
- Pingsan
- Lemah
- Nadi cepat dan lemah
- Kejang
- Gangguan pernapasan
Cara menangani gigitan ular
- Amankan diri penolong dan tempat kejadian
- Tenangkan penderita
- Lakukan penilaian dini
- Rawat luka, bila perlu pasang bidai.
- Rujuk ke fasilitas kesehatan
Alternatif lain yang bisa digunakan
- Pemakaian pembalut elastis
- Identifikasi ular bila memungkinkan
JANGAN MEMAKAI TORNIKET
Referensi
1. 50 Quick Team Building Games, Brian Cole Miller
2. Bermain, Menghayati, dan Belajar, YIS
3. Buku-buku pelatihan terbitan PMI Pusat: Pertolongan Pertama, Perawatan Keluarga,
Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat, Kesehatan Remaja
4. Character Building untuk Anak-anak, Barbara A. Lewis, Karisma
5. Character Building untuk Remaja, Barbara A. Lewis, Karisma
6. Child-led Disaster Risk Reduction: A Practical Guide, Save the Children
7. Community Challenge, Australian Red Cross
8. Exploring Humanitarian Law, ICRC
9. Friends Tell Friends on the Street, Thai Red Cross
10. Ketrampilan Komunitas Menghadapi Konflik, Prof. Mari Fitzduff, British Council
11. Kisah Sebuah Gagasan, ICRC
12. Living Values An Educational Program Educator Training Guide, Diane Tillman and Pilar Quera
Colomina, Grasindo
13. Menemukan Sekolah yang Membebaskan, Komunitas Sekolah Alam, Kawan Pustaka
14. Mengembangkan Kemampuan Adaptasi Anak Menghadapi Stress Psikososial, Drs. Made Rustika,
MSi
15. Menjaga Diri Sendiri, Claire Llewellyn, Tiga Serangkai
16. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences, Linda Campbell, Bruce Campbell,
Dee Dickinson, Intuisi Press
17. Mind Map untuk Anak, Tony Buzan, Gramedia Pustaka Utama
18. PHAST Step by Step Guide: A Participatory Approach for the Control of Diarrhoeal Disease,
WHO, SIDA, UNDP
19. Psikologi untuk Anak dan Remaja II, Jonni Kincher, Karisma
20. Seven Steps for Seven Principle, IFRC
21. The 6 Most Important Decisions You'll Ever Make, Sean Covey
22. Totto-Chan Gadis Cilik di Jendela, Tetsuko Kuroyanagi, Gramedia Pustaka Utama
23. Tujuh Kebiasaan Remaja yang Sangat Efektif, Sean Covey
Tri Bakti PMR
Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat
Ingin jadi remaja yang berkarakter bersih dan sehat? Bener banget kalau
temen-temen milih gabung di PMR. Karena di PMR kita belajar tentang
pertolongan pertama, remaja sehat peduli sesama, kesehatan remaja, ayo
siaga bencana, dan donor darah.
Berkarya dan Berbakti di Masyarakat
Karena kita makhluk sosial, maka kehidupan kita gak akan pernah lepas
dengan orang lain. Udah tahukan kalo ngebantu sesama itu penting? Dan yang
lebih penting, membantu sesama itu menyenangkan lho. Nggak salah lagi kalo
temen-temen gabung PMR, karena disitu memang tempat berkumpulnya
remaja yang peduli, kreatif dan bersahat. Di PMR kita bisa bareng-bareng
bantu sesama.
Mempererat Persahabatan Nasional dan International
Pengen punya banyak teman? Apalagi punya teman dari daerah bahkan negara
yang berbeda?
Aku punya berapa teman. Buanyak deh. Apalagi sejak gabung PMR. Aku punya
temen dari Papua, Toraja, Aceh, Palembang, juga dari Belanda, Jepang,
Denmark, Australia, Malaysia, Singapore, Philipina,...gak terhitung lagi.
Dengan gabung PMR, kita akan belajar bagaimana menjalin persahabatan
dengan orang lain. Bisa nasional bisa international. Asyiiik!!
0 komentar:
Posting Komentar